kievskiy.org

Tips Tangani Keseleo Pergelangan Kaki Saat Mendaki, Jangan Asal Beri Pertolongan

Ilustrasi. Ahsanu Syauqi, peserta Mountain and Jungle Course 2023 saat beristirahat di jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan pada Jumat, 29 September 2023.
Ilustrasi. Ahsanu Syauqi, peserta Mountain and Jungle Course 2023 saat beristirahat di jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan pada Jumat, 29 September 2023. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman

PIKIRAN RAKYAT - Kaki merupakan salah satu bagian vital saat menziarahi gunung. Salah saat melangkah saja sewaktu mendaki bisa membuat cedera atau keseleo.

Salah satu cedera yang kerap terjadi kepada para pendaki adalah keseleo pergelangan kaki atau ankle sprains. Pakar kesehatan dr. Darmawati Ayu Indraswari, M.Si.Med. menerangkan, untuk menangani cedera tersebut cukup dengan langkah RICE.

Hal tersebut disampaikannya kepada 80 peserta Eiger Mountain and Jungle Course 2023 di kawasan Wisata Alam Kalipasang, Dusun Krangkeng, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada 25 September 2023. RICE merupakan singkatan dari rest atau istirahatkan, ice atau memberikan efek dingin atau pengompresan pada bagian yang cedera dengan air dingin, compression atau bagian cedera ditekan, bisa dengan membalut bagian yang cedera, dan elevation yakni dengan meninggikan bagian cedera melebihi ketinggian jantung.

Dia mengungkapkan, untuk mengurangi risiko cedera, sebelum melakukan pendakian perlu melakukan sederet persiapan. Persiapan fisik dilakukan dengan selalu berlatih kapasitas aerobik, latihan kekuatan, hingga latihan mobilitas.

Baca Juga: Jangan Asal Mendaki Gunung, Semua Butuh Perencanaan

Selain itu, dia juga menegaskan, para pendaki mesti membawa perlengkapan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) seperti perban dan obat-obatan. Senada dengan pakar kesehatan lulusan Universitas Diponegoro, Eiger Adventure Service Team (EAST) Manager Galih Donikara juga menegaskan, para pendaki mesti waspada dan selalu berlatih.

"Alam bebas itu mengandung bahaya, manusia mengundang bahaya," tuturnya menegaskan.

Ketahui pertolongan pertama

Pegiat alam bebas yang juga merupakan dokter di Mayapada Hospital Surabaya dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin., Sp.OT mengungkapkan, pengetahuan tentang keselamatan mesti dikuasai para pendaki, seperti pertolongan pertama gawat darurat (PPGD). Hal itu disampaikannya saat dihubungi Pikiran Rakyat belum lama ini.

"PPGD di ruang luar itu kita bekerja dengan segala keterbatasan, kemudian bagaimana kita menilai lingkungannya," ujar dia, "kalau di ruang luar misalkan ada yang enggak sadar karena badai itu malah jadi suatu kebodohan kalau kita datang untuk membantu pasiennya, jadi harus diperhatikan juga lingkungannya apakah memungkinkan atau tidak untuk menolong. Jadi jangan menambah korban, prinsipnya seperti itu."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat