/photo/2023/08/22/3790437923.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kabut tipis turun di area Basecamp Gunung Kembang via Blembem, Wonosobo, Jawa Tengah, sore itu, Kamis, 17 Agustus 2023. Winda Rahma Ramadhani Sholehah (9) berurai air mata saat berjalan bersama kakaknya, Taoziah Nur Maslikah (20), dan ibunya, Elis Supraeni Rosidin (50), menuju tempat mereka menaruh barang di area basecamp.
Winda, Taoziah, dan Elis baru saja turun dari gunung setinggi 2.340 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Mereka menziarahi gunung tersebut pulang-pergi, tidak berkemah.
Elis berujar, anak bungsunya menangis lantaran dititipkan ke seorang petani teh saat menuju basecamp. "Dicandak dititipkeun, ieu sampeanna nyeri nu payun. Kaleresan aya nu ngalangkung bapak tadi anu ngeteh, 'Bapak cing teh bade nitip, mangga saurna'. (Dibawa dititipkan, karena bagian kakinya yang depan ini sakit. Kebetulan ada yang lewat tadi petani teh, 'Bapak maaf mau titip (Winda), silakan katanya'."
Baca Juga: Persib Pernah Mengubur Kepala Kerbau di Lapangan Tegalega
Tangis bocah berkaus Eiger itu berhenti saat tiba di basecamp. Elis berujar, kaki anak bungsunya itu sakit lantaran sepatu anaknya itu kekecilan. Kaki Winda, kata dia, cepat tumbuh.
Kendati masih berusia 9 tahun, Winda sudah menziarahi seluruh gunung di Jawa Barat. Kata sang ibu, anaknya itu sudah sering mendaki gunung. "Seven summit Jawa Barat mah udah."
Winda sudah dikenalkan dengan aktivitas luar ruang sejak berusia 6 tahun. Kali pertama menziarahi Gunung Sagara, Tenjonagara, Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan petualangan, Elis berjualan minuman dan membuka usaha sewa alat camping di rumahnya, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Usaha tersebut dijalankan setelah berhenti dari sebuah koperasi.
Baca Juga: Tren Zero Waste: Menuju Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Bebas Plastik