kievskiy.org

Tak Mau Kena PHP Lagi, Simak 4 Syarat Pemerintah Agar Tesla Bisa Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Menko Marves, Luhut Pandjaitan.
Menko Marves, Luhut Pandjaitan. /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah kini tengah menyusun aturan yang ketat bagi perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

Pasalnya, Tesla dikabarkan ingin segera berinvestasi di Indonesia dan membuat pabrik baterai mobil listrik jenis lithium.

Tetapi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tak mau dikerja oleh Tesla yang sempat menjadi pemberi harapan palsu (PHP) bagi Indonesia.

Pasalnya, rencana pembangunan pabrik baterai mobil listrik Tesla di Indonesia sudah muncul gaungnya sejak 2 tahun lalu tetapi perusahaan asal AS tersebut malah bangun pabrik baterai mobil listrik di negara lain.

Baca Juga: Invasi Ukraina Melemahkan Posisi Vladimir Putin, Bisakah Dia Dilengserkan?

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Luhut menyatakan bahwa jika Tesla memang ingin berinvestasi di Indonesia, maka perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut harus nurut dengan syarat pemerintah.

"Tidak pernah Tiongkok kasih syarat ke saya. Saya (yang) kasih syarat. Kau mau nggak kalau kita harus B to B? Harus teknologi transfer, harus first class techonologi, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang mampu (jadi) oke deal," ujar Luhut saat membandingkan investasi China dan juga Tesla.

Karenanya, Luhut meminta 4 syarat yang harus dipenuhi oleh Tesla jika ingin benar-benar berinvestasi pabrik baterai mobil listrik lithium di Indonesia.

Syarat tersebut adalah Tesla harus memberikan transfer teknologi pada pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Digertak Vladimir Putin, AS Siapkan Boeing 747 ‘Kiamat’ Antinuklir ke Inggris

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat