PIKIRAN RAKYAT - PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada Minggu 1 Oktober 2023. Salah satu imbas kebijakan ini adalah berubahnya harga dari BBM jenis Pertamax.
Pertamax, BBM dengan angka oktan research octane number (RON) 92 yang banyak digunakan masyarakat mengalami kenaikan signifikan. Awalnya BBM jenis ini dijual Rp12.500 per liter.
Kini, harga Pertamax melambung jauh. Dari awalnya Rp13.300 per liter, kini harganya menjadi Rp14.000 per liter. Kenaikannya mencapai Rp700 per liter.
Imbasnya, harga BBM RON 92 yang dulu terjangkau, kini menjadi mahal. Apalagi, ketika Pertamina menaikkan harga Pertamax, maka SPBU swasta lainnya juga harus menaikkan harga BBM setara yang memiliki angka oktan RON 92.
Baca Juga: Pembangunan LRT Bandung Raya Dimulai 2027, Ada 2 Rute yang Terhubung Kereta Cepat
Apa alasan Pertamina menaikkan harga Pertamax dengan sangat tinggi ini?
Dalam keterangan resmi pada Senin 1 Oktober 2023, Pertamina menjelaskan alasan mengapa mereka menaikkan harga BBM yang masih banyak digunakan masyarakat ini. Menurut Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, kenaikan terjadi mengacu pada regulasi Pemerintah yakni Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.
Tetapi, kenaikan yang tinggi itu karena Indonesia mengikuti harga rata-rata Means of Platts Singapore (MOPS) yang dijadikan acuan.
"Penyesuaian harga mengacu pada rata-rata MOPS pada periode 25 Agustus hingga 24 September 2023. Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen. Seperti di wilayah DKI Jakarta," kata Irto.
Baca Juga: Azizah Salsha Dikabarkan Hamil, Bukti Testpack dan Panggilan Bapak ke Pratama Arhan Disorot