kievskiy.org

Nasib Knalpot Brong Setelah Disita Polisi: Dijual, Uangnya Disumbangkan ke Pesantren

ILUSTRASI - Knalpot brong
ILUSTRASI - Knalpot brong /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Polrestabes Semarang kini tengah menggalakan aktivitas razia 'Zero Knalpot Brong'yang masih ada di jalanan. Para pengguna knalpot bising diberhentikan polisi kemudian disita knalpot yang digunakan.

Dalam keterangannya, ternyata Polrestabes Semarang punya cara yang bagus untuk menggunakan knalpot brong hasil sitaan ini. Tak seperti di tempat lain dihancurkan, knalpot sitaan polisi di Semarang dijual kembali.

Sebagai langkah awal, Polrestabes Semarang menggelar konferensi pers di Pos Pengamanan Simpang Lima Semarang untuk mengumumkan Donasi Knalpot Brong yang dipimpin oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar beberapa waktu lalu.

Menurutnya, dalam aspek penindakan hukum, knalpot brong yang disita oleh polisi sudah mencapai ratusan unit.

"Kami telah melaksanakan beberapa upaya terkait dengan kebijakan ini. Ada yang sifatnya terkait kebijakan hukum dan ada yang sifatnya pencegahan,” ucap Kombes Irwan," dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Humas Polri Minggu 21 Januari 2024.

Dari hasil penindakan polisi, sekitar 848 knalpot terkumpul. Pelanggaran sudah dipastikan karena setiap knalpot diukur dan melebihi batas suara ditetapkan.

"Pihak Satlantas Polrestabes Semarang telah menggunakan alat ukur untuk memastikan bahwa knalpot-knalpot tersebut tidak melebihi batas suara yang ditetapkan," ucap Irwan kembali.

Setelah dilakukan penyitaan. Ternyata knalpot brong ini dijual. dan uangnya didonasikan ke berbagai pihak, salah satunya pesantren.

Polrestabes Semarang membuka Donasi Knalpot Brong dengan harga 5.500 per kilogram.

"Sebagai contoh disini, seorang pembeli bernama Bu Widi membeli hasil knalpot tersebut dengan harga 4.625.500 dan hasilnya akan diserahkan kepada Pesantren dan orang yang membutuhkan,” ucap Irwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat