PIKIRAN RAKYAT - Kasus intoleransi antarumat beragama hingga kini masih terjadi di Indonesia.
Kasus intoleransi telah merambah ke sektor pendidikan.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus dari Mendikbud Nadiem Makarim dan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku prihatin atas masih terjadinya perilaku pola pikir diskriminatif dari kaum mayoritas kepada kaum minoritas di Indonesia.
Baca Juga: Hadapi Isu Intoleransi Antarumat Beragama, Menag Susun 5 Strategi Khusus
Baca Juga: Diperpanjang hingga 5 April 2021, PPKM Mikro Diperluas ke Lima Provinsi
Menurutnya, hal ini hanya akan menimbulkan pembalasan di belahan Bumi yang lain.
"Nah untuk itu di Kementerian Agama sebenarnya kita sudah membuat beberapa strategi bagaimana ke depan kita bisa mengatasi persoalan seperti ini," kata Menag Yaqut dalam Dialog Nasional SKB 3 Menteri seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Strategi pertama, dirinya menjelaskan dengan mengidentifikasi masalah dan cara-cara penangkalannya.
Menag Yaqut dengan tegas mengatakan elemen-elemen yang bermasalah dalam pandangan-pandangan keagamaan harus diidentifikasi secara akurat lantaran sudah tidak sesuai lagi dengan konteks yang terjadi saat ini.