kievskiy.org

Murid Keluhkan Ruang Belajar Sementara yang Pengap

MURID-murid kelas VI SD Randegan Kulon 1, Desa randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka belajar lesehan di ruang perpustakaan sekolah mereka. Kondisi tersebut dilakukan sejak dua bulan lalu setelah ruang sekolah mereka ambruk.*
MURID-murid kelas VI SD Randegan Kulon 1, Desa randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka belajar lesehan di ruang perpustakaan sekolah mereka. Kondisi tersebut dilakukan sejak dua bulan lalu setelah ruang sekolah mereka ambruk.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Sejumlah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Randegan Kulon 1, Desa Randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mengeluhkan kondisi ruang belajar sementara mereka yang kondisinya pengap kurang ventilasi serta suhu udara yang panas. Akibatnya setelah istrirahat kedua atau mulai sekitar pukul 11.00 WIB kegiatan belajar menjadi kurang efektif karena hampir semua murid gelisah kepanasan, selain itu mereka juga mengeluhkan banyaknya nyamuk yang mengganggu tubuh mereka. Dua kelas murid SD Randegan ini yakni kelas V dan VI sejak ambruknya ruang kelas mereka dua bulan lalu terpaksa belajar di sekolah Madrasah Diniyah yang letaknya tidak begitu jauh dari sekolahnya, namun kondisi sekolah tersebut meski cahaya cukup namun pengap karena jendelanya tidak bisa dibuka, ketinggian dinding tembok hanya kurang lebih 2,5 meteran, luas ruangan juga hanya 5 X 6 m. Ruangan sebesar itu ditempati 38 hingga 40 orang murid. Tidak heran bila ruangan pengap meskipun guru kelasnya sudah berupaya memasang kipas angin kecil di langit-langit ruangan. Menurut keteranga guru kelas VI, Murni, dirinya kerap mendapat keluhan dari murid-murinya yang mengaku tidak nyaman belajar di gedung MD. “Kalau sudah siang murid kadang tidak mau belajar, mereka tidak mau masuk ruang kelas alasannya pengap dan panas ditambah banyak gangguan nyamuk yang berasal dari sawah dan kebun,” ungkap Murni. Akibatnya selepas pukul 11.00 siang usai istirahat kedua murid kerap minta pulang atau mereka terus berada di luar sekolah Kepala SD Randegan Kulon 1, Arsad Sudiro membenarkan adanya keluhan murid-murid di sekolahnya, bahkan kondisi tersebut hingga berdampak pada turunnya semangat belajar murid hingga menganggu prestasi belajar. “Kalau murid tidak nyaman belajar tentu berdampak pada prestasi, “ ungkap Arsad. Untuk menghindari merebaknya nyamuk di ruang kelas ungkap Arsad, pihaknya sudah berusaha membersihkan ruangan kelas dan lingkungan sekolah, namun nyamuk tetap ada karena di bagian pinggir kanan dan kiris ekolah terdapat sawah yang sulit dihindari. Dan nyamuk tersebut diduga berasal dari sana. Dijelaskan Arsad Sudiro, ada dua kelas yang belajar di gedung MD, kelas V dan kelas VI, sedangkan kelas IV belajar di ruang perpustakaan dengan cara lesehan, karena tidak ada bangku yang bisa dipergunakan. Hal itu karena bangku sekolah hancur terkena reruntuhan sekolah saat ambruk dua bulan lalu. Murni dan Arsad berharap Pemerintah Kabupaten Majalengka bisa segera membangun gedung sekolahnya agar murid-muridnya bisa belajar dengan nyaman.(C-30)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat