kievskiy.org

Rerata Hasil UN SMP Turun, IIUN Naik

DATA tentang Ujian Nasional (UN) dipresentasikan saat rapat kerja Mendikbud Muhadjir Effendy dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016. Rapat itu membahas moratorium ujian nasional oleh pemerintah.*
DATA tentang Ujian Nasional (UN) dipresentasikan saat rapat kerja Mendikbud Muhadjir Effendy dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016. Rapat itu membahas moratorium ujian nasional oleh pemerintah.*

JAKARTA, (PR).- Nilai rerata Ujian Nasional (UN) jenjang SMP/Mts sederajat turun 4.36 poin. Kendati demikian, angka Indeks Integritas UN (IIUN) naik 8.31 poin. Data tersebut menunjukkan, siswa dan sekolah mampu meningkatkan sikap jujur meskipun berakibat pada turunnya nilai.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengatakan, turunnya nilai rerata UN juga dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah peserta UN berbasis komputer. Menurut dia, sekolah-sekolah yang dulu telah mengikuti UNBK dan tahun ini tetap menggunakan UNBK tidak menunjukkan penurunan rerata nilai yang signifikan.

“Justru reratanya pada mata pelajaran Matematika mengalami peningkatan. Demikian pula sekolah yang tahun lalu memiliki IUN tinggi, tahun ini tetap tinggi indeksnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Sementara sekolah yang dulunya bermasalah, dengan IIUN rendah dan tahun ini beralih ke UNBK cenderung terkoreksi capaiannya secara signifikan,” ujar Nizam di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis 15 Juni 2017.

Ia menjelaskan, sekolah yang tahun lalu memiliki IIUN rendah berhasil meningkatkan integritas ujiannya dengan capaian nilai UN yang besar. Menurut dia, keberhasilan sekolah-sekolah tersebut dalam meningkatkan integritas ujian patut diapresiasi dan terus dipertahankan.

“UN jenjang SMP terselenggara dengan sangat lancar dan hampir tanpa kendala berarti. Gangguan teknis pelaksanaan UNBK jenjang SMP seperti pemadaman listrik, gangguan koneksi internet, kerusakan jaringan, kerusakan server komputer di sekolah meskipun masih terjadi tetapi semua dapat diatasi dengan baik,” katanya.

Peserta

Jumlah peserta UNBK SMP naik 860 persen ketimbang tahun atau dari 156.320 menjadi 1.349.744 siswa. Jumlah sekolah penyelenggara UNBK juga naik mencapai 1.180 persen. Kendati demikian, hanya provinsi DKI dan DIY yang mampu menggelar UNBK 100 persen. Jumlah satuan pendidikan yang mengikuti UNBK sebanyak 8.879 SMP, 1.970 MTs, 198 SMP terbuka, serta 693 PKBM.

Kendati demikian, dari segi persentase sekolah dan siswa UNBK jenjang SMP masih lebih rendah dari jenjang di atasnya, yakni 32 persen, karena jumlah siswa SMP/MTs jauh lebih banyak. Peserta ujian nasional jenjang SMP yang dilayani dengan kertas dan pensil (UNKP) sebanyak 2.855.633 siswa.

“Tahun ini relatif sepi dari kebocoran dan kecurangan pelaksanaan UN, tidak seperti yang terjadi pada jenjang SMA/MA/SMK. Migrasi yang besar dari UNKP menjadi UNBK meningkatkan integritas pelaksanaan UN. Tahun ini peningkatan IIUN juga terjadi pada banyak SMP/MTs yang masih menggunakan UNKP,” ucap Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno.

Lima provinsi dengan IIUN tertinggi dan mengalami peningkatan capaian Matematika adalah: Bangka-Belitung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat. “Hasil tersebut menunjukkan bahwa UNBK merupakan moda pengadministrasian tes yang lebih menjamin integritas pelaksanaan dan memberi gambaran capaian yang lebih handal. Penurunan nilai mata pelajaran yang paling signifikan terlihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penurunan tersebut antara lain dikarenakan soal-soal UN semakin diselaraskan dengan tuntutan kurikulum,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat