kievskiy.org

Kemendikbud Klaim 3 Program Prioritas Berjalan Baik

JAKARTA, (PR).- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim berhasil menjalankan tiga program prioritas yang diamanahkan dalam Nawacita. Yakni, Program Indonesia Pintar (PIP), Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), serta peningkatan Ujian Nasional (UN).

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, tiga program tersebut mampu meningkatkan mutu pendidikan dan angka partisipasi kasar nasional. Menurut dia, pada tahun pertama pemerintah menyiapkan fondasi, pada tahun kedua melakukan percepatan kerja dan tahun ini mulai melakukan pemerataan pembangunan.

“Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat dalam melaksanakan program-program prioritas akan memberikan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Muhadjir melalui siaran pers acara Taklimat Media Kilas Balik Kinerja Kemendikbud Tahun 2017 dan Rencana Kerja Tahun 2018, di Kantor Kemendikbud, Selasa 19 Desember 2017.

Terkait PIP, pada tahun ini Kemendikbud memperluas penerima manfaatnya dengan menjangkau anak-anak yatim, yatim piatu, dan anak-anak yang tinggal di panti asuhan, serta peserta didik non-formal. “Ini adalah upaya perwujudan bahwa negara harus memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan,” tutur Mendikbud.

Kemendikbud juga mengubah skema pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari transaksi tunai menjadi nontunai. "KIP diberikan dalam bentuk Simpanan Pelajar dilengkapi kartu ATM. Dengan ini, Kemendikbud terus mendorong transaksi nontunai,” katanya.

Penyesuaian kurikulum

Berdasarkan data per 11 November 2017, KIP yang disalurkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 7.778.963 anak, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 3.244.134 anak, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1.037.351 anak, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 1.436.186 anak.

Untuk Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan, dilakukan melalui penyesuaian struktur kurikulum yang selaras dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). "Untuk mewujudkan hal tersebut, sebanyak 12.750 guru telah dilatih menjadi guru produktif, dan merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Kemendikbud Totok Suprayitno.

Ia menyatakan,  Kemendikbud juga melakukan kerja sama dengan 8 kementerian/lembaga dan 16 dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, sebanyak 3.574 Industri telah bekerjasama dengan SMK. "Terkait UN, tahun ini yang berbasis komputer diselenggarakan pada 33.448 sekolah, dengan peserta sebesar 49 persen dari total peserta UN. Sebesar 4,7 persen di antaranya bergabung dengan sekolah lain," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat