PIKIRAN RAKYAT - Universitas Islam Bandung akan menerjunkan 33 dosennya untuk menjalankan program sekolah desa.
Dalam program tersebut, dosen-dosen Unisba akan memberi pendampingan kepada aparat desa di Jawa Barat dalam mengembangkan dan membangun desa.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unisba Atie Rachmiatie mengatakan, para dosen akan mendampingi aparat desa dalam melaksanakan berbagai hal.
Diantaranya, dalam merancang pembangunan dan perencanaan keuangan desa.
Pendidikan anti korupsi juga akan diberikan kepada aparat desa, mengingat desa mendapat kucuran dana desa miliaran rupiah dari pemerintah pusat. Aparat desa juga didampingi dalam menyusun tata wilayah.
Dengan pendampingan tersebut, diharapkan sumber daya manusia di desa akan semakin maju dan kesejahteraan masyarakat desa meningkat.
Baca Juga: Kehadiran Mohamed Salah di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Mesir Belum Temui Garis Final
"Maksudnya dengan program ini, kami ingin berkontribusi kepada masyarakat desa yang membutuhkan. Kami melihat, ketika desa membangun, perlu pendampingan," kata Atie kepada Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 13 Februari 2020.
Program sekolah desa direncanakan akan diresmikan pada Maret 2020. Unisba akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam menjalankan program sekolah desa.
Sebanyak 33 dosen yang diterjunkan dalam program sekolah desa berasal dari berbagai fakultas, mulai dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi hingga Fakultas Teknik.