kievskiy.org

18 Dosen Unisba Masuk Daftar Ilmuwan Teratas

Pintu utama Unisba di Jalan Taman Sari, Kota Bandung.
Pintu utama Unisba di Jalan Taman Sari, Kota Bandung. /PRFM

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 18 dosen Unisba masuk dalam daftar teratas ilmuwan dunia berdasarkan penilaian AD (Alper-Doger) Scientific Index tahun 2022, sembilan diantaranya masuk dalam 5.000 besar Indonesia. Secara keseluruhan dalam pemeringkatan tersebut, Unisba berada di peringkat 151 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

Para dosen itu terdiri dari Arif Hakim (Dosen Prodi PG-PAUD Fakultas Tarbiyah dan Keguruan), Alex Sobur (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi),  Erwin Harahap (Dosen Prodi Matematika FMIPA), Neni Sri Imaniyati (Dosen Fakultas Hukum), Dedy Ansari Harahap (Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis) dan Herry Garna (Dosen Fakultas Kedokteran). Selanjutnya, Septiawan Santana Kurnia (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi), Diar Herawati (Dosen Prodi Farmasi FMIPA), Santi Indra Astuti (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi), serta Askurifai Baksin (Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi). Nama lainnya yaitu Panji Adam Agus Putra (Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah), Husni Syawali (Dosen Fakultas Hukum), Ratih Tresnati (Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis) dan Bambang Syaiful Ma’arif (Dosen Fakultas Dakwah). Kemudian, Nandang Sambas (Dosen Fakultas Hukum), Yani Ramdani (Dosen Prodi Matematika FMIPA), Nuzirwan Acang (Dosen Fakultas Kedokteran) dan Yukha Sundaya (Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi & Bisnis).

Disamping itu, salah satu jurnal Fakultas Kedokteran dengan judul Global Medical And Health Communication, masuk ke dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Edy Mulyadi Sebut Sudah Dibidik, Polri: Kalau Keberatan Silahkan Pra Peradilan

Wakil Rektor I Unisba A. Harits Nu’man mengapresiasi pencapaian ini. Menurutnya, raihan ini dapat menjadikan salah satu penilaian bagi dosen dalam meningkatkan jabatan fungsionalnya melalui penerbitan buku referensi dan buku ajar yang terekognisi.

"Harapannya, perolehan ini dapat mendorong dosen lainnya untuk mencatatkan rekognisi karya dan namanya di AD Scientific Index," kata Harits melalui siaran pers, Selasa 1 Februari 2022.

AD Scientific Index merupakan sistem peringkat dan analisis berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan individu. Selain itu, memberikan peringkat institusi berdasarkan karakteristik ilmiah dari ilmuwan yang berafiliasi.

Data dari AD Scientific Index bersumber dari Google Scholar dengan atribut-atribut seperti, total h-index, i10 index dan sitasi. Jumlah yang dapat masuk ke dalam penilaian minimal memiliki 300 sitasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat