kievskiy.org

Rektor Unisba Usul TWK di KPK Dihilangkan: Kalau Bisa Disuap, Tidak Pancasiliais

Ilustrasi. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlaku di sejumlah bidang ASN.
Ilustrasi. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) berlaku di sejumlah bidang ASN. /Pixabay/Free-Photos Pixabay/Free-Photos

PIKIRAN RAKYAT - Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Edi Setiadi mengatakan, sebetulnya, tes wawasan kebangsaan (TWK) merupakan tes standar yang harus dilalui untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN). 

Namun, apabila tes tersebut dibarengi dengan maksud lain yang bersifat di luar profesionalisme ASN, maka hal itu tidak patut.

"Kalau ASN itu aparat, kepentingan nonprofesionalismenya harus dihilangkan," ucap Edi, Minggu, 19 September 2021.

Dia pun mempertanyakan ukuran tes wawasan kebangsaan. Hal itu karena tes kebangsaan bukan tes akademik sehingga tidak ada ukuran pastinya. 

Baca Juga: Cerita Gus Dur Saat Ditanya Soal Hantu oleh Anak Profesor Asing, Jawabannya Tak Terduga

Edi yakin, pegawai KPK paham tentang pilar negara. Namun, apabila memang pertanyaan dalam tes ini tidak wajar, dia yakin semua orang juga tidak akan lulus tes tersebut.

Edi menilai, TWK lebih baik dihilangkan bagi ASN di bidang tertentu, seperti KPK. 

Lebih baik tes difokuskan pada kemampuan dalam melakukan tugas-tugas KPK. Kesetiaan kepada negara seorang pegawai KPK bisa dibuktikan saat dia bekerja.

Baca Juga: Rafathar Disebut Anak Sule dan Lesti, Raffi Ahmad-Nagita Slavina Bereaksi

"Dia lebih condong mementingkan kepentingan masyarakat atau tidak, kalau iya berarti dia pancasilais sejati. Kalau dia bisa disuap, dia tidak pancasilais," ujar Edi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat