kievskiy.org

Budi Prasetyo : Jadwal UTBK-SBMPTN Berdasarkan Perkiraan Moderat

ILUSTRASI pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).*
ILUSTRASI pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).* /ADE BAYU INDRA/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - Jadwal Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) ditentukan berdasarkan perkiraan yang moderat, terkait skenario berakhirnya pandemi virus corona (Covid-19). Perkiraan itu diambil dari kajian beberapa lembaga negara dan perguruan tinggi.

Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Budi Prasetyo mengatakan, beberapa lembaga negara dan juga kampus menyampaikan beberapa skenario terkait berakhirnya pandemi virus corona. Skenario itu kemudian dipilah menjadi tiga kategori, yakni skenario optimistis, moderat, dan pesimis.

Lembaga negara seperti LBM Eijkman, Badan Intelijen Negara serta perguruan tinggi dari UGM dan UI, mengestimasikan berakhirnya pandemi pada skenario optimistis, yakni di kisaran April-Mei. Sementara Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi menyampaikan skenario yang berada di kategori moderat, yakni Juli.

Baca Juga: 2.236 Calon Jemaah Haji Kota Bandung Batal Berangkat 2020 Akibat Pandemi Covid-19

Adapun Presiden Joko Widodo dikatakannya sempat menyampaikan skenario yang dikategorikan pesimistis, yakni Desember 2020. "Dari hari ke hari (perhitungan skenario) itu berubah-ubah sehingga kami mencoba untuk memutuskan mengambil skenario moderat," katanya, Minggu 31 Mei 2020.

LTMPT memutuskan pelaksanaan UTBK-SBMPTN berlangsung pada 5-12 Juli 2020. Adapun pendaftaran UTBK berlangsung pada 5-20 Juni 2020. Pelaksanaan UTBK-SBMPTN ini sebenarnya molor dari jadwal semula. Awalnya, LTMPT menjadwalkan pendaftaran UTBK dimulai pada 30 Maret 2020 dan pelaksanaannya pada 20 April 2020. Namun LTMPT membatalkannya dengan mengeluarkan Surat Edaran Tim Pelaksana LTMPT Nomor 09/SE/LTMPT/2020.

Baca Juga: Harga Cabe di Majalengka Anjlok, Hanya Rp 10.000 per Kilogram di Tingkat Petani

LTMPT sendiri melakukan beberapa perubahan terkait pelaksanaan UTBK-SBMPT tahun ini. Menurut Budi, materi tes dalam UTBK akan disederhanakan hanya menjadi tes potensi skolastik (TPS) saja. Sebelumnya, tes juga meliputi tes potensi akademik (TPA).

Kemudian, perubahan lainnya adalah peserta hanya diizinkan mengambil satu kali tes saja. Pelaksanaan tes hanya dilaksanakan 4 sesi setiap hari, kecuali Jumat hanya dilaksanakan 2 kali tes. Kemudian, pada tahun ini, pendaftaran UTBK dan SBMPTN dilakukan secara bersamaan.

Baca Juga: Nurhadi Ditangkap, yang Membantunya dalam Pelarian Bisa Turut Dijerat Hukum

Selain itu, peserta juga bisa mengikuti ujian di lokasi terdekat dimana peserta itu berada. Peserta tidak perlu mendatangi kota tempat perguruan tinggi pilihannya untuk mengikuti tes.

Menurut Budi, peserta yang bisa mengikuti UTBK-SBMPTN hanyalah yang memiliki akun LTMPT. Saat ini, terdapat 1.479.850 orang yang memiliki akun. Mereka yang terdaftar termasuk yang telah mengikuti SNMPTN belum lama ini. Dengan mengecualikan pemilik akun yang telah lolos SNMPTN, Budi memperkirakan ada sekitar 1,2 juta peserta UTBK-SBMPTN. Adapun kuota yang tersedia dari 85 universitas dan institut, serta 8 politeknik, sebanyak 206.934 kursi.

Baca Juga: Saat Menikah dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty Akui Khawatir Soal Keuangan: Dia Boros Banget

Ketua LTMPT Mohammad Nasih mengatakan, pihaknya telah menyiapkan protokol pelaksanaan UTBK-SBMPTN di tengah pandemi virus corona. Ia membagi protokol tersebut ke dalam tiga bagian, yakni sebelum pelaksanaan, ketika pelaksanaan, dan sesudah pelaksanaan.

Menurutnya, masker wajib dipakai. Ia juga menekankan supaya peserta tidak datang ke lokasi pendaftaran atau ujian secara bergerombol. "Kita semua mesti menjaga protokol kesehatan berkaitan dengan apapun, khususnya terkait pendaftaran, untuk benar-benar diikuti. Misalnya, ketika mendaftar, tidak perlu datang mendaftar bareng-bareng," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat