kievskiy.org

Unpad Akan Implementasikan Kampus Merdeka di 34 Program Studi

MAHASISWA berjalan di depan Gedung Rektorat Unpad di Jatinangor.*
MAHASISWA berjalan di depan Gedung Rektorat Unpad di Jatinangor.* /ADE MAMAD/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - UNIVERSITAS Padjadjaran (Unpad) mulai mengimplementasikan program Kampus Merdeka pada semester ganjil 2020/2021. Ada 34 program studi yang terpilih untuk mengimplementasikan program Kampus Merdeka di Unpad.

Untuk mendukung program tersebut, dibutuhkan desain kurikulum yang fleksibel serta mampu mengadaptasi situasi normal baru di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi mengatakan, kurikulum di 34 program studi terpilih harus dibuat sefleksibel mungkin untuk bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka. Dengan begitu, bisa memudahkan mahasiswa mendapatkan hak belajar tiga semester di luar program studi atau di luar Unpad seperti yang ditetapkan dalam program Kampus Merdeka.

Baca Juga: Yuri : Masyarakat Belum Tertib Menerapkan Jaga Jarak Aman Covid-19

Selain itu, penyesuaian kurikulum juga perlu disesuaikan untuk mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19. "Akibat pandemi, beberapa aktivitas pembelajaran yang ada di konsep Kampus Merdeka harus didesain ke arah virtual, utamanya kegiatan tatap muka dan kuliah lapangan.

Dengan demikian, mahasiswa tetap memperoleh capaian pembelajaran meski tidak turun ke lapangan," ucap Fahmi melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Minggu 21 Juni 2020. 

Baca Juga: Dokter Reisa Ingatkan Ibadat Aman di Tengah Covid-19 dengan Adaptasi Kebiasaan Baru

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Yudi Nurul Ihsan menuturkan, kurikulum Kampus Merdeka yang akan disusun harus sejalan dengan kebutuhan pemerintah, masyarakat, maupun industri. Termasuk, publikasi riset terkait perikanan dan kelautan harus sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan industri.

“Idealnya, ketika kampus melakukan riset dan publikasi, publikasi ini dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah dan menjadi referensi bagi industri untuk menjalankan bisnisnya,” kata Yudi.

Baca Juga: Usung Sistem Pendidikan Berbasis Alam, PAUD Sumur Pandan Kabupaten Cirebon Bisa Jadi Percontohan

Tidak hanya riset, kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat juga harus sejalan dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Jangan sampai, yang diajarkan di dalam kampus tidak sesuai dengan kondisi perikanan dan ilmu kelautan di Indonesia saat ini.

Kurikulum Kampus Merdeka oleh Program Studi Ilmu Kelautan harus mendukung terciptanya sektor perikanan dan kelautan yang jauh lebih baik. Riset dan pendidikan di kampus diharapkan akan menghasilkan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan pemangku kepentingan. “Kampus akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan perikanan dan kelautan ke depannya,” ujar Yudi. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat