PIKIRAN RAKYAT - Selain Ombudsman Sumatera Barat, Anggota Dewan Pendidikan Sumbar Khairul Jasmi sesalkan banyak ditemukannya dugaan mal administrasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2020.
“Apapun caranya, calon peserta didik jangan dirugikan. Ini pekerjaan tahunan, masa tak bisa. Tiap tahun sekolah menerima siswa baru. Seharusnya malah berjalan makin baik, tapi ini malah tambah kacau,”ujar Khairul Jasmi Jumat 10 Juli 2020 di Padang.
“Kepala Dinas Pendidikan jangan hanya pandai menghindar-hindar. Hadapi aspirasi masyarakat itu. Itulah risiko jabatan. Kalau tidak bisa mengatur Pendidikan, mundur saja. Saya kira masih banyak yang berkompeten,” tambahnya.
Baca Juga: Dinda Hauw Ceritakan Kisahnya dengan Rey Mbayang, Laura Theux: Aku Sampai Keluar Air Mata
Dinas Pendidikan harus mencarikan jalan keluar, sehingga anak-anak itu bisa sekolah. Ia mengingatkan dari sekarang, hentikanlah promosi sekolah favorit.
Menurutnya PPDB itu bagus, yang tak bagus pelaksanaannya. Tahun depan pelaksanaannya harus sebagus dengan sistemnya.
“Syarat PPDB soal zonasi, batas usia sebaiknya ulangi sosialisinya. Jangan buka PPDB baru disosialisasi. Itu tak masuk,” katanya lagi.
Baca Juga: Anang Hermansyah Bangun Kerajaan Bisnis dengan Nama A6, Helmy Yahya: Sengaja Cari Istri Berhuruf A?
Sebagaimana diberitakan Fixpadang.com sebelumnya dalam artikel "Kisruh PPDB Online Sumbar Disesalkan Dewan Pendidikan", pemerintah harus menjamin anak Indonesia, anak Minang bisa sekolah di negeri sendiri, kalau sudah penuh kuotanya baru ke swasta.