kievskiy.org

Momentum Hari Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Tasikmalaya Didemo

Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU) Kota Tasikmalaya melakukan aksi demo  di Halaman Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Selasa (2/5/2023).
Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU) Kota Tasikmalaya melakukan aksi demo di Halaman Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Selasa (2/5/2023). /Pikiran Rakyat/Asep M Saefuloh

PIKIRAN RAKYAT - Dianggap belum menuntaskan sejumlah masalah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya didemo sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Ikatan Pemuda Nahdatul Ulama (IPNU) Kota Tasikmalaya pada momentum Hari Pendidikan Nasional, Selasa, 2 Mei 2023.

Dalam aksi tersebut, puluhan pemuda mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya yang berada di Komplek Perkantoran Jalan IR. Handa pukul 10:00 WIB. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Hilangkan Pungli Naik Ggolongan" di lingkungan Disdik Kota Tasikmalaya.

Perwakilan massa aksi secara bergantian melakukan orasi menuntut Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya bekerja secara profesional, memiliki program yang jelas, dan menghilangkan tindakan-tindakan yang melanggar aturan.

Baca Juga: Peringati Hardiknas 2023, Nadiem Sebut Merdeka Belajar Jadi Jalan Wujudkan Cita-cita Luhur Ki Hadjar Dewantara

Massa aksi juga sempat membakar ban bekas dan meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Eli Suminar datang menemui mereka. Dengan pengawalan yang ketat dari petugas kepolisian, Eli bersedia mendatangi massa aksi dan melakukan dialog.

Fikri Nur Padilah selaku koordinator lapangan mengatakan, aksi tersebut dilakukan atas banyaknya permasalahan-permasalahan di Dinas Pendidikan setempat yang dinilai tidak kunjung terselesaikan di bawah kepemimpinan kepalanya saat ini.

"Ya kami mendapat banyak pengaduan dari masyarakat khususnya peserta didik atau para pelajar yang merasa resah denga kebijakan-kebijakan yang sikeluarkan Dinas Pendidikan," ujar Fikri usai melakukan aksi kepada wartawan, Selasa, 2 Mei 2023.

Baca Juga: Ada 130 Kecamatan di Jabar Belum Punya SMA/SMK, Pemprov Prioritaskan 33 Kecamatan Dulu

Beberapa di antaranya; banyak anak yang putus sekolah karena kurang mendapat perhatian di bidang pendidikan hingga banyak kebijakan yang tidak jelas yang dikeluarkan Dinas Pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat