PIKIRAN RAKYAT - Bagaimana teknis Marketplace Guru, program yang diusulkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk membantu nasib honorer di Indonesia?
Marketplace Guru tengah ramai diperbincangkan usai wacana tersebut disinggung dalam Rapat Kerja Bersama Komisi X DPR pada Rabu, 24 Mei 2023. Nadiem Makarim mengaku ide Marketplace Guru muncul usai pihaknya berdiskusi dengan empat kementerian yakni Kemendikbudristek, Kemendagri, Kemenkeu, dan Kemenpan RB.
Mendikbud mengatakan, Marketplace Guru memungkinkan database talenta yang terdaftar dapat diakses sekolah yang ada di seluruh Indonesia.
“Marketplace untuk guru adalah suatu database yang nanti akan didukung secara teknologi di mana semua sekolah ini bisa mengakses siapa saja yang mau menjadi guru, dan siapa saja yang mau diundang menjadi guru di sekolah,” ujar Nadiem dalam rapat bersama DPR.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Ide Liburan Sekolah Bersama Anak ala Kemenparekraf
Jelasnya, Marketplace Guru adalah suatu wadah bagi para guru untuk menemukan maupun ditemukan sekolah yang membutuhkan talentanya untuk mengajar. Layaknya 'online shop', marketplace guru memungkinkan talenta dipesan oleh institusi pendidikan sesuai formasi yang dibutuhkan.
Nadiem lantas menjelaskan, siapa-siapa saja pihak yang diperbolehkan masuk dalam Marketplace guru ini.
“Siapa saja yang masuk dalam marketplace ini? Yang pertama, guru-guru honorer yang sudah masuk seleksi untuk mengikuti calon guru ASN. Yang kedua adalah lulusan PPG Prajabatan. Semua guru yang masuk ke marketplace ini sudah berhak mengajar di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Lalu bagaimana selanjutnya mekanisme program tersebut berjalan?