kievskiy.org

Indonesia Lobi Hongkong Tambah Kuota Beasiswa Pendidikan Tinggi Kesehatan, Gandeng LPDP

Ilustrasi beasiswa.
Ilustrasi beasiswa. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Konsul Jenderal RI Hong Kong, Yul Edison mengungkapkan adanya upaya memperbanyak kuota mahasiswa Indonesia, sebagai penerima program beasiswa dari pemerintahan Hongkong.

Saat ditemui media di Hongkong, Jumat, 28 Juni 2024, Yul Edison mengungkapkan rencana tersebut. Ia memastikan penambahan kuota ini khususnya akan menyasar mahasiswa di program studi bidang kesehatan.

Mulanya, muncul pertanyaan mengapa Kazakhstan kuotanya lebih besar dari pada Indonesia. Padahal, diketahui hubungan bisnis Hongkong-RI lebih besar. Diketahui, kuota mahasiswa penerima beasiswa Hongkong mencapai 500-an orang, sedangkan data menunjukkan hanya 20 mahasiswa RI yang dapat di tahun 2023.

Yul menanggapi, harus dilihat kerangka hubungan Kazakhstan bukan hanya Bersama Hongkong, melainkan juga Republik Rakyat Tiongkok/China (PRC).

"Satu, kita coba melihat PRC dengan Kazakhstan kan bekas pecahannya Uni Soviet, terus mereka juga saya lihat lebih gencar untuk mencari, tapi itu tidak untuk satu tahun, (500 kuota itu) untuk beberapa tahun ke depan," kata Yul, dilihat dari keterangan video yang diterima Sabtu, 29 Juni 2024.

"Itu informasi yang saya peroleh dari salah satu pebisnis Hongkong, dia menyampaikan ke saya, Kazakhstan, satu lagi kalau nggak salah Bangladesh, dia bilang cukup besar (kuota penerima beasiswa) untuk beberapa tahun ke depan," ujar dia lagi.

Baca Juga: Beasiswa dari Hongkong untuk Mahasiswa Asing Naik 50 Persen, Segini Kuota bagi Indonesia

Yul Edison melanjutkan, sedang ada upaya lobi-lobi supaya ada penambahan kuota beasiswa juga bagi pelajar Indonesia. Bukan hanya itu, Yul mengajak serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam rencana tersebut.

"Mudah-mudahan kita bisa dapat ya, tapi kan sebenarnya anggaran kita sendiri cukup besar, banyak yang tidak terserap. Termasuk tahun lalu saya ketemu Menteri Kesehatan kita, beliau bilang, 'Pak, kami itu dapat anggaran dari LPDP, tapi mayoritas nggak kepake Pak', karena untuk mencari sekolah di luar itu (susah)," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat