kievskiy.org

Sekolah Bisa Ambil Elemen Kurikulum Internasional ke Kurikulum Nasional, Sinergikan Praktik Baiknya

Ilustrasi sekolah.
Ilustrasi sekolah. /Pikiran Rakyat/ Vienasella Sriputri

PIKIRAN RAKYAT - Sekolah internasional di Indonesia memiliki kurikulum tersendiri yang berbeda dengan kurikulum nasional. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bila kurikulum internasional dan kurikulum nasional diintegrasikan. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Temu Ismail, mengatakan, penerapan kurikulum internasional di Indonesia kerap berkaitan dengan praktik pendirian sekolah berstandar internasional. Namun demikian, ada juga beberapa sekolah nasional yang menggunakan beberapa pengetahuan dari kurikulum internasional. 

"Ada juga (sekolah) dengan kurikulum nasional ditambah sedikit pengetahuan dari luar (kurikulum asing)," katanya dalam seminar bertajuk Mensinergikan Pendidikan Kurikulum Merdeka dan Global Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.

Kurikulum internasional beragam jenisnya. Beberapa yang cukup banyak diketahui dari jenis kurikulum internasional itu seperti Kurikulum Cambridge, Kurikulum Montessori, International Baccalaureate, International Primary Curriculum, dan Singaporean Primary School Curriculum. 

Berkaca kepada beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum internasional tersebut, Temu mengharapkan adanya bantuan untuk memberikan contoh praktik baik kepada sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum nasional.

"Kami harapkan kepada mitra yang sudah menggunakan kurikulum yang sevisi dengan Kurikulum Merdeka bisa memberikan dorongan, bantuan, kepada sekolah di sekitarnya dalam memberikan pemahaman atau contoh praktik baik yang ditawarkan kurikulum internasional," tuturnya. 

Temu juga mengharapkan pihak sekolah yang menerapkan kurikulum internasional benar-benar mengimplementasikannya dalam proses belajar. Jangan hanya sekadar promosi. 

"Yang kami harapkan, bukan hanya promosinya yang bagus. Tapi, yang disampaikan ke masyarakat benar-benar diimplementasikan dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga manfaat dan dampak yang ada bisa dirasakan oleh siswa dan orang tua," tuturnya. 

Direktur Putera Sampoerna Foundation (PSF), Elan Merdy mengatakan, satuan pendidikan di bawah PSF telah melakukan sinergi antara kurikulum internasional dan kurikulum nasional. 

Menurutnya, sekilas kedua jenis kurikulum tersebut tampak bagai "minyak dan air". Akan tetapi, ada kesamaan di antara keduanya, yakni konsep pembelajaran terdiferensiasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat