PIKIRAN RAKYAT - Diberi kesempatan menyusup ke kelas publik Angklungkita merupakan jalan menuju keriangan sederhana atas salah satu praktik budaya leluhur Indonesia. Angklung bukan alat musik yang aneh atau langka, namun penggemarnya tentu tak sebanyak instrumen-intrumen moderen.
Di sudut Bandung, nyatanya ada AngklungKita, komunitas angklung yang atas dasar cinta terus berupaya menghidupkan budaya ini. Ditilik balik ke belakang, komunitas AngklungKita didirikan oleh Roswita Amelinda pada tahun 2016.
Psiokolog lulusan Unpad ini jatuh cinta dengan angklung sejak di bangku sekolah SMAN 3 Bandung, hingga menjadi alumni Keluarga Paduan Angklung 3. Sejak masa sekolah ia telah mendedikasikan diri sebagai penggerak angklung.
Adapun, AngklungKita Public Class merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan yang digelar komunitas ini. Show Manager AngklungKita, Gilang Muhammad Iqbal mengungkapkan rutinitas pengajaran untuk umum ini sudah berjalan sekitar hamper tiga tahun.
"Ini diadakan pertama kali pada bulan Desember 2021. Sejak saat itu hingga sekarang selalu diadakan 2 kali dalam sebulan (2 minggu sekali), walaupun sempat ditiadakan pada bulan-bulan tertentu karena kendala teknis dan bentrok dengan tanggal merah," ujarnya, kepada Pikiran-Rakyat.com, Rabu, 26 Juni 2024.
AngklungKita Public Class teranyar digelar pada Rabu, 26 Juni 2024. Dari 30 kuota yang tersedia, peserta yang hadir ada 17 orang. Kendati didominasi kalangan ibu-ibu, tampak sejumlah wajah muda yang mengikuti acara tersebut.
Di antara peserta, ada yang sudah lama ikut kelas, ada juga yang baru bergabung kegiatan rutin AngklungKita. Lagu yang dipakai untuk belajar kemarin ialah lagu daerah Jawab Barat hasil aransemen Daeng Oktaviandi, berjudul Pileuleuyan.
Belajar Bermain Berjejaring
Gilang menjelaskan, Public Class adalah kelas berlatih angklung gratis yang dibimbing oleh praktisi dan atau pelatih angklung di Bandung. Kelas ini terbuka untuk umum tanpa batasan usia, kalangan, dan golongan.
Keunikannya, di setiap penyelenggaraan, praktisi/pelatih angklung yang membimbing peserta dipastikan berbeda-beda, sehingga dapat memberikan wawasan baru di setiap kesempatan.