kievskiy.org

Aksi Unjuk Rasa Tidak Ditemui Presiden Jokowi, Aliansi BEM SI Akan Kembali Beraksi pada 20 Oktober

Ilustrasi unjuk rasa mahasiswa.
Ilustrasi unjuk rasa mahasiswa. /Pikiran-rakyat.com/ARMIN ABDUL JABBAR

PIKIRAN RAKYAT - Gelombang aksi unjuk rasa menolak disahkannya UU Cipta Kerja terus terjadi selama dua minggu kebelakang di beberapa wilayah Tanah Air.

Diketahui, berbagai elemen masyarakat menyuarakan penolakannya seperti buruh, tokoh agama, pelajar, mahasiswa, dan lainnya.

Sementara itu, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), kembali melakukan aksi unjuk rasa guna menyuarakan pencabutan UU Cipta Kerja lantaran telah disahkan DPR RI pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu.

 Baca Juga: Unggah Foto Kebersamaannya di IG, Sandiaga Uno Peringati Hari Ulang Tahun Prabowo Subianto

Aksi unjuk rasa tersebut dilaksanakan pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Adalah Aliansi BEM SI Wilayah Jabodetabek-Banten yang kembali melaksanakan Aksi Wilayah dengan membawa pernyataan sikap, serta nota kesepahaman yang menyuarakan pencabutan UU Cipta Kerja.

Dalam aksi yang digelar pada Jumat, 16 Oktober 2020 pukul 13.00 hingga 17.00 WIB tersebut BEM SI berharap dapat bertemu langsung dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

 Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja tapi NIK dan No. KTP Tidak Ditemukan? Cek ke Disdukcapil Terdekat

Namun demikian, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Siaran Pers Aliansi BEM SI yang diunggah pada akun Instagram @bem_si pada Sabtu, 17 Oktober 2020, dilaporkan bahwa yang menemui massa aksi unjuk rasa Aliansi BEM SI tersebut bukanlah Presiden Joko Widodo, melainkan Staff Khusus Milenial.

Berdasarkan hal tersebut, Aliansi BEM SI menyatakan bahwa pihaknya akan kembali menggelar aksi serupa guna menyuarakan pencabutan atas UU Cipta Kerja dan kembali menyampaikan Mosi Tidak Percaya pada pemerintah, dan wakil rakyat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat