kievskiy.org

Peranan Sains Komputasi Energi untuk Kemandirian Teknologi Indonesia

Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020.
Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020. /DOK. HUMAS UPI

PIKIRAN RAKYAT - Peranan Sains Komputasi Energi untuk Kemandirian Teknologi Indonesia merupakan karya yang ditulis oleh Prof. Dr. Ade Gaffar Abdullah, S.Pd., M.Si dalam pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2020 pada 12 November 2020.

Ia  ditetapkan sebagai profesor/guru besar Universitas Pendidikan Indonesia terhitung mulai tanggal01/12/2019dalam bidangIlmu Komputasi Energimelalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 147238/MPK/KP/2019.

Energi merupakan pendorong utama ekonomi modern, tetapi menjadi salah satu masalah krusial pada abad ini.

Baca Juga: Soal Raibnya Uang Nasabah Rp22 Miliar, Hotman Paris Bela Maybank Sebagai Kuasa Hukum

Pertumbuhan populasi dan peningkatan standar hidup, terutama di negara-negara berkembang, secara signifikan meningkatkan konsumsi energi.

Ketersediaan sumber penghasil energi (pembangkit listrik) yang ada di Indonesia saat ini tidak dapat merespon dengan cepat kebutuhan pengguna energi terutama dari pengguna sektor industri.

Bagaimana mungkin kita bisa menikmati jaringan kereta listrik yang bisa hadir setiap lima menit sekali, jika masih banyak gardu induk yang melting gara-gara mengalami overload.

Pada hakikatnya jika kita menginginkan pertumbuhan industri yang pesat, maka sumber energinya harus tersedia dengan sangat layak. Sampai saat ini ketergantungan terhadap asing masih belum bisa dihindarkan.

Ketika kita memerlukan pembangunan  unit-unit baru pembangkit listrik tentunya peran konsultan asing masih mendominasi.

Baca Juga: Tips Sukses Wawancara Menurut Kemnaker, Ini Metodenya

Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka memiliki sumber daya dan teknologi yang luar biasa. Tetapi sebagai bangsa yang besar tentunya kita harus mencoba menegakkan kemandirian teknologinya.

Laboratorium riset yang dimiliki lembaga penelitian nasional dan perguruan tinggi kita tentunya belum sepadan dengan yang dimiliki negara-negara maju, tetapi para periset dalam negeri tentunya tidak boleh menyerah dan harus mencari strategi jitu untuk bisa mengorbit dan berperan banyak dalam kemajuan riset dunia.

Keterbatasan fasilitas riset yang dimiliki oleh kita tentunya harus menjadi pemicu untuk membidik sisi strategis dalam riset energi dunia.

Jalau kita masih belum mampu membangun pusat tenaga listrik secara mandiri, minimal periset kita masih bisa berperan pada sisi perancang atau sebagai desainernya.

Di era sains modern saat ini proses desain sistem energi tidak lagi dilakukan manual dikarenakan model-model matematisnya sudah sangat sulit untuk diselesaikan secara analitik, maka peran metode komputasi (numerik) menjadi sangat strategis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat