PIKIRAN RAKYAT – Berikut tugas Majelis Wali Amanat Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yang salah satunya adalah mengangkat rektor. Ternyata terpilihnya rektor terpilih itu dibatalkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Pembatalan terpilihnya Rektor UNS yang baru itu tertuang di dalam Peraturan Mendikbud (Permendikbud) nomor 24 tahun 2023 tentang Penataan Peraturan Internal dan Organ di Lingkungan UNS yang dirilis pada Senin 3 April 2023 lalu.
Sementara itu pihak Majelis Wali Amanat UNS buka suara mengenai hal tersebut. Lembaga yang dibentuk pada 2020 itu menyatakan pemilihan rektor di kampus itu sudah sesuai aturan.
"Nggak ada yang nggak sesuai. Semua peraturan yang dibuat oleh MWA itu selalu berdasar pada PP 56 Tahun 2020, semua. Tidak ada peraturan yang tidak sesuai," ujar Wakil Ketua MWA UNS Hasan Fauzi di Solo pada Selasa, 4 April 2023.
Majelis Wali Amanat UNS tetap akan melantik Rektor UNS yang baru
Pemilihan Rektor UNS tersebut diliputi dugaan kecurangan. Menanggapi hal itu, Hasan Fauzi membantahnya. Ia menyebut tuduhan yang beredar tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
"Kecurangan di mana, apa bentuknya. Tunjukkan dong. Jangan hanya mengeklaim. Kan PP (Peraturan Pemerintah) lebih tinggi dari permen (Peraturan Menteri)," ujar Hasan Fauzi.
Adapun pelantikan Rektor UNS baru bernama Sajidan, lanjut Hasan, akan tetap dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku.
"Yang jelas tetap melaksanakan tugas, sebelum ada keputusan yang mengikat, inkrah dari pengadilan. Undangan tetap dilaksanakan dalam konteks yang sederhana. Sedang kami bicarakan. Yang jelas MWA tetap eksis," kata Hasan.