PIKIRAN RAKYAT - Akhir-akhir ini, bobotoh Persib sering mengkritik unggahan media sosial akun Twitter resmi @persib.
Bobotoh acap mengeluhkan kualitas konten yang disajikan akun Twitter resmi Persib.
Macam-macam konten Persib yang dikritik bobotoh. Mulai dari kualitas video, cara mengajak interaksi kepada bobotoh, hingga masalah pemilihan kata di judul berita media resmi Persib.
Baca Juga: Adam Lallana Kenang saat Liverpool Diremehkan di Liga Champions
Sebelumnya, bobotoh tentu juga sering mengkritisi penampilan Persib di lapangan hijau.
Bobotoh memang dikenal suporter fanatik dan militan. Namun, bukan berarti menjadi segan untuk mengkritisi tim kesayangannya jika dianggap tak memenuhi ekspektasi dalam banyak hal.
Kritisnya bobotoh kepada Persib tidak muncul baru-baru ini, melainkan punya sejarah yang panjang.
Iip D. Yahya dalam buku Oto Iskandar Di Nata, The Untold Stories (2008) menuliskan kisah seorang bobotoh yang mengkritik kedisiplinan pemain Persib di era Perserikatan tahun 1936.
Baca Juga: Ridwan Kamil Samakan Suasana Juara Persib dengan Liverpool
Bobotoh tersebut menyampaikan kritiknya melalui surat kabar Sipatahoenan tanggal 27 Februari 1936, dan memperkenalkan dirinya dengan inisial "R".