kievskiy.org

Simbiosis Mutualisme Persib dan Bobotoh

PELATIH Persib Bandung, Robert Alberts meredam upaya oknum bobotoh saat penyalaan flare.*
PELATIH Persib Bandung, Robert Alberts meredam upaya oknum bobotoh saat penyalaan flare.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung dan Bobotoh. Dua "insan" sepak bola yang tak dapat dipisahkan oleh apapun.

Sejarah mencatat, sejak awal berdiri pada tahun 1933, dengan segala dinamikanya, Bobotoh selalu memberikan dukungan penuh untuk Persib.

"Tanpa Bobotoh, Persib bukanlah apa-apa," begitu pengakuan yang selalu diungkapkan Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita dalam berbagai kesempatan.

Baca Juga: Ada Saran Pecat Pelatih Man United Solskjaer, El Loco Bisa jadi Solusi untuk Tangani Setan Merah

Bukan hanya di dalam lapangan, tapi juga keseharian organisasi. Dalam perjalanannya, hubungan simbiosis mutualisme pun terbangun.

Keberadaan Persib kerap menghadirkan aktivitas ekonomi di kalangan Bobotoh.

Sebaliknya, Bobotoh juga menjadi sumber inspirasi Persib dalam membangun ekosistem sepak bola untuk menghidupi klub, terutama sejak terlepas dari keterlibatan uang negara.

Sejak memasuki milenial kedua, industri olahraga, termasuk sepak bola, semakin berkembang pesat.

Baca Juga: Ini Sosok Politisi PDIP Dewi Tanjung yang Sebut Mantan Panglima TNI Era Jokowi Cocoknya jadi Lurah

Perkembangan teknologi broadcast atau siaran dan kehadiran internet menjadikan olahraga sebagai tontonan yang bersifat global dan melahirkan variasi format hiburan lainnya yang tidak selalu identik dengan pertandingan semata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat