PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung berada di antara dua kandang, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Stadion Si Jalak Harupat. Kedua venue itu menjadi kandang Maung Bandung beberapa tahun belakangan, bergantian.
Bila menilik catatan sejarah, tentu Stadion Si Jalak Harupat punya catatan yang lebih panjang ketimbang Stadion GBLA lantaran kali pertama jadi kandang Maung Bandung pada 2009. Stadion GBLA menjadi markas Persib sejak 16 Juli 2016. Saat menjadi jawara Liga Super Indonesia 2014-2015, Persib bermarkas di Si Jalak Harupat.
Sudah beberapa skuad Persib yang silih berganti menggunakan stadion itu. Si Jalak Harupat bak memiliki aura positif bagi Maung Bandung. Melangkahnya Persib ke Championship Series BRI Liga 1 2023-2024 pula tak lepas dari kandang Maung Bandung yang pindah ke Stadion Si Jalak Harupat.
Di stadion dengan kapasitas 27.000 penonton itu, skuad asuhan Bojan Hodak mengakhiri puasa kemenangan. Persib Bandung mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 3-0, Selasa, 27 Februari 2024.
Persib juga melangkah ke babak final Championship Series di stadion itu. Kala itu, Maung Bandung menerkam Bali United 3-0 pada leg kedua semifinal. Leg pertama yang digelar di Bali United Training Center berakhir imbang 1-1. Pada leg pertama final, Persib juga menaklukkan Madura United dengan skor 3-0, Ahad, 26 Mei 2024.
Stadion mana yang lebih nyaman jadi kandang Maung Bandung?
Bojan bilang, Stadion Si Jalak Harupat merupakan stadion fantastis. Bahkan, dia berharap Maung Bandung bisa terus berlaga di sana.
"Saya harap mereka bisa terus memeliharanya dengan baik dan saya harap bisa kembali bermain di sini, karena atmosfernya juga bagus," tuturnya dalam konferensi pers seusai laga kontra PSIS Semarang, 27 Februari 2024.
Nurdin Supriyadi alias Kate, bobotoh Persib sekaligus kiper timnas Indonesia Homeless World Cup 2019, sependapat dengan Hodak. Dia menilai, Si Jalak Harupat punya aura berbeda, kendati kapasitas penontonnya tak sebanyak GBLA.