PIKIRAN RAKYAT - YouTube saat ini memang banyak diakses orang untuk menonton video berdurasi panjang. Sementara video yang lebih pendek sudah ada platform seperti TikTok dan Snapchat.
Namun, YouTube tampaknya berniat menginginkan layanan video pendek dan panjang. Perusahaan milik Google ini pada tahun 2020 lalu telah meluncurkan fitur video pendek yang disebut 'Shorts'.
Shorts dimaksudkan untuk menyaingi platform serupa seperti TikTok dan Snapchat.
YouTube mengumumkan telah menyiapkan dana sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun untuk pengguna dan kreator Shorts selama tahun 2021 hingga 2022.
Baca Juga: Pertempuran Terparah Sejak 2014, Israel Sebut Hamas Akan Membayar Mahal
"Setiap bulan, kami akan menjangkau ribuan kreator Shorts, menerima keterlibatan dan tampilan paling banyak sebagai penghargaan atas kontribusi mereka. Kami juga akan meminta pembuat konten ini untuk membagikan masukan mereka kepada kami sehingga kami dapat terus meningkatkan pengalaman produk," kata YouTube, dikutip dari Ubergizmo, Rabu, 12 Mei 2021.
Hingga saat ini, CEO Google, Sundar Pichai mengatakan fitur Shorts terbukti berhasil karena menghasilkan sekitar 6,5 miliar penayangan setiap hari.
"Mengingat masih terbatas di beberapa wilayah, kami membayangkan pemandangan itu akan meledak begitu Shorts terbuka ke lebih banyak negara dan wilayah," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Kunjungan Tetangga Setelah Salat Idul Fitri dan Ziarah Kubur
YouTube juga menyebutkan rencana mereka untuk membangun model monetisasi untuk aplikasi Shorts.