kievskiy.org

Kenapa Harus Kembali WFO bila Bisa WFH? Mari Ubah Pola Pikir Kolot dan Melompat ke Masa Depan

Ilustrasi WFH.
Ilustrasi WFH. /Pixabay/tookapic

PIKIRAN RAKYAT - Bekerja dari rumah, WFH (work from home), bekerja secara remote, atau kerja jarak jauh menjadi beberapa metode yang sudah tidak asing akibat pandemi Covid-19. Masyarakat diharuskan beradaptasi dan menjaga jarak secara fisik untuk mencegah potensi penularan.

Saat kasus Covid-19 melandai, kini metode kerja dari rumah atau jarak jauh tetap dilangsungkan karena dinilai tetap produktif tanpa harus bekerja dari kantor.

“Para pemimpin perusahaan dan manajer yang tidak bisa melihat moda kerja jarak jauh di masa depan perlu mengubah pola pikir mereka,” ujar Jean-Guillaume Pons, Senior Vice President dan GM Client Solutions Group Dell Technologies Asia Pasifik, Jepang, dan China, Rabu 3 November 2021.

Berkaca dari realita itu, dia membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perusahaan bisa mendukung para pekerjanya terbiasa dan sukses menjalani kerja jarak jauh atau kerja dari rumah.

Baca Juga: Kombinasi WFH dan WFO, Seberapa Efektif di Indonesia?

Baca Juga: Boleh Batasi Gerak Warga, Covid-19 Varian Delta Plus Dilupakan Jangan

Sediakan alat yang tepat

Pemimpin perusahaan perlu memprioritaskan pengalaman pekerja dalam model kerja hibrida dengan berinvestasi pada perangkat kerja agar karyawan bisa produktif dan aman.

Sebanyak 42 persen pekerja di Indonesia menyatakan, alat yang disediakan perusahaan harus mendukung mereka bekerja jarak jauh dalam jangka panjang.

Jika kebutuhan perangkat itu tidak dipenuhi, setidaknya dapat terjadi dua hal saat kerja jarak jauh dilakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat