PIKIRAN RAKYAT - CEO Avast Ondrej Vlcek secara terbuka telah miminta maaf atas penjualan data pengguna melalui anak perusahaannya bernama Jumpshot.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Computer Bussines Review, Ondej mengatakan akan mengakhiri Jumshot setelah menjual 400 juta data penggunanya.
Permintaan maaf dan keputusan muncul tiga hari setelah Wakil CEO Avast menyampaikan kabar bahwa Jumshot menjual data hasil pencarian, setiap klik, dan dijual ke klien seperi Google, Microsoft, Pepsi dan McKinsey.
Baca Juga: Tidak Semua Orang dengan Gejala Corona Virus Harus Diisolasi di Rumah Sakit
Perusahaan anti virus saingan dengan cepat mengecam komentar berita berita tersebut muncul. Anti virus seperti Sam Curry, CSO Cybereason yang menggambarkan praktik tersebut menyesatkan.
“Saya bersama dengan dewan direksi telah memutuskan untuk menghentikan pengumpulan data Jumpshot dan menghentikan operasi Jumpshot secara langsung," kata Ondrej Vlcek.
Ia mengatakan bahwa program Jumpshot dibuat untuk memperluas kemampuan analisis data Avast di perusahaan inti.
Vlcek yang telah menjabat sebagai CEO Avast selama 7 bulan telah banyak mengevaluasi setiap bagian bisnisnya.