PIKIRAN RAKYAT - Sebuah laporan baru menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah membeli akses ke database komersial luas.
Database itu digunakan untuk memetakan keberadaan orang Amerika untuk menindaklanjuti imigran ilegal.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Android Authority, Departemen Keamanan dalam Negeri AS mengaku telah membeli akses data, meskipun tidak akan membahas secara rinci tentang penggunannya.
Menurut The Wall Street Journal, Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi AS telah menggunakan database tersebut untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan menangkap imigran yang tak memiliki dokumen.
Pendeteksian dilakukan dengan melacak aktivitas ponsel daerah terpencil di gurun dan tempat-tempat yang tak biasa di dekat perbatasan Meksiko-AS.
Data lokasi dikumpulkan dari aplikasi seluler dan game yang sederhana dan telah diizinkan oleh pengguna untuk mencatat lokasi mereka.
Baca Juga: Sergio Aguero dan Jurgen Klopp Pecahkan Rekor di Liga Inggris
Teknologi tersebut menjadi basis data terbesar yang diketahui digunakan oleh agen penegak hukum AS untuk melacak dan memantau orang.