kievskiy.org

Bisa Cemari Air dan Makanan, Berikut Alasan Limbah Elektronik Berbahaya bagi Manusia

ILUSTRASI limbah elektronik.*
ILUSTRASI limbah elektronik.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Secara umum, perangkat keras dan smartphone secara khusus telah mengambil alih hidup kita, sehingga beberapa dari kita mungkin berpikir ke mana perginya peralatan tersebut ketika tak digunakan lagi.

Peralatan-peralatan elektronik yang rusak dan tak dipakai lagi akan menjadi masalah lingkungan dan kesehatan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Scientific American, limbah elektronik saat ini mencapai 5 persen dari semua limbah global dan akan meningkat lagi karena saat ini kita banyak menggunakan perangkat seperti smartphone, laptop, power bank, dan lain-lain.

Baca Juga: Kasus Balita Tanpa Organ Tubuh di Samarinda, Kak Seto Beri Tanggapannya

Meskipun sebagian ada juga barang-barang elektronik yang bisa didaur ulang, namun masih akan menyisakan sampah yang lebih banyak.

Di Agbogbloshie, Ghana menjadi tempat pembuangan limbah terbesar di dunia. Di tempat ini terdapat 10 ribu pekerja informal yang memilah berton-ton limbah elektronik.

Banyak pekerja informal mempertaruhkan kesehatannya demi mendapatkan keuntungan dari pemilahan limbah elektronik.

Baca Juga: Mantan Presenter Love Island, Caroline Flack Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Namun, tempat seperti Agbogbloshie secara hukum seharusnya tidak ada. Sebuah perjanjian Konvensi Basel 1989 yang bertujuan untuk mencegah negara-negara maju membuang limbah elektronik ke negara-negara kurang berkembang seperti Ghana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat