kievskiy.org

Citra Satelit Rekam Peristiwa Tak Biasa, Polusi Udara di Italia Turun Drastis Setelah Lockdown Akibat Wabah Virus Corona

CITRA satelit menunjukkan penurunan tingkat polusi udara di Italia setelah lockdown akibat virus corona diberlakukan.
CITRA satelit menunjukkan penurunan tingkat polusi udara di Italia setelah lockdown akibat virus corona diberlakukan. /AFP AFP

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah rekaman dramatis dari satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) Copericus menunjukkan penurunan polusi udara di Italia setelah diberlakukan lockdown di negara itu.

ESA membagikan animasi yang menunjukkan perubahan tingkat polusi udara di Italia antara bulan Januari hingga Maret khususnya di sebelah utara wilayah Valley Po.

Sebelumnya, Perdana Menteri Italia Guiseppe Conte telah mengumumkan penguncian atau lockdown di negaranya sebagai upaya mengurangi penyebaran wabah virus corona.

Baca Juga: Berjuang di Garda Depan, Curhatan Dokter Malaysia Viral Setelah Ceritakan Perjuangan Hadapi Pasien Virus Corona

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, animasi yang dibuat ESA itu dibuat dengan data instrumen khusus yang disebut Tropomi berada di satelit Copernicus Sentinel-5 dan memetakan jejak gas berbahaya di atmoster.

Negeri Pizza itu telah menutup sekolah-sekolah, restoran, bar, musem, dan membatasi pertemuan. Kebijakan itu menjadi salah satu alasan polusi di Italia menurun.

Gambar  animasi yang menunjukkan kadar nitrogen dioksida di Italia utara menurun pada 2020, sebagian sebagai respons terhadap wabah COVID-19.
Gambar animasi yang menunjukkan kadar nitrogen dioksida di Italia utara menurun pada 2020, sebagian sebagai respons terhadap wabah COVID-19. Copernicus Sentinel Data (2020), processed by ESA, CC BY-SA 3.0 IGO

Manajer Sentinel-5P Claus Zehner ESA mengatakan penurunan emisi dioksida di atas Valley Po Italia sangat nyata terjadi.

"Meskipun mungkin ada sedikit variasi dalam data karena tutupan awan dan perubahan cuaca, kami sangat yakin bahwa pengurangan emisi yang bisa kita lihat, bertepatan dengan penguncian di Italia menyebabkan lebih sedikit lalu lintas dan kegiatan industri," kata Claus Zehner.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat