kievskiy.org

Waspada Isi E-mail Informasi Corona Berformat Word, Bisa Berujung Pencurian Data Pribadi

ILUSTRASI malware.*
ILUSTRASI malware.* /SHUTTERSTOCK via Antara

PIKIRAN RAKYAT – Informasi tentang virus corona Covid-19 yang berseliweran di internet, tentunya menarik perhatian pembaca.

Namun, tidak semua informasi mengarah pada alamat yang tepat, melainkan bisa menjerumuskan sistem komputer untuk membongkar data pribadi Anda.

 Perusahaan yang bergerak di bidang keamanan siber, NTT Ltd, seperti dilansir Antara, menemukan serangan spam berisi malware Trickbot.

Baca Juga: Dampak Pandemi COVID-19, Chevrolet Hentikan Operasional Bengkel

Trickboat banyak ditemukan di tengah pandemi virus corona, untuk mencuri informasi pribadi.

“Serangan siber yang berkedok COVID-19 akan terus digunakan sebagai umpan. Terutama karena sekitar 2.000 situs web bertema Corona virus dibuat setiap hari dan kemungkinan akan terus berlangsung selama pandemi,” CEO NTT Ltd Indonesia, Hendra Lesmana, dalam keterangan pers, yang dikutip, Jumat 17 April 2020.

Selain itu, versi baru dari umpan ini, menargetkan negara-negara yang baru terkena virus COVID-19.

Baca Juga: Ganjar Tanggapi 46 Tenaga Medis RS Kariadi Positif Covid-19 Akibat Pasien Berbohong

“Bahkan ketika dunia masuk ke masa pemulihan, pelaku kejahatan siber akan menggunakan kata baru seperti 'COVID Cure' atau 'COVID Resurgence'," kata Herman.

Trickbot saat ini menargetkan penduduk Italia, berupa email yang mengklaim memberikan informasi perlindungan yang harus diterapkan agar terhindar dari virus corona.

Email Trickbot berisi lampiran berupa dokumen dalam format Word. Ketika dibuka, pengguna akan diminta untuk mengklik "aktifkan konten" untuk bisa melihat isi dokumen tersebut.

Baca Juga: Marak Produksi Hazmat di Tengah Wabah Corona, Kemenkes Tegaskan Standar APD 'Coverall'

Jika mengklik "aktifkan konten", komputer akan mengeksekusi makro jahat, yang mengekstraksi berbagai berkas untuk memasang dan meluncurkan malware Trickbot.

Begitu terpasang di perangkat, Trickbot akan mengambil informasi dari sistem yang sudah diambilalih, kemudian ia bergerak secara lateral melalui jaringan yang terhubung untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.

Penjahat siber juga melakukan pemerasan melalui ransomware bernama Coronavirus, yang disamarkan sebagai perangkat lunak untuk keamanan.

Baca Juga: 255.000 Pelanggan Listrik di Cimahi dan KBB Dapat Fasilitas Gratis dan Diskon 50 persen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat