kievskiy.org

Usai Kebocoran Data, 500.000 Akun Zoom Dikabarkan Dijual di Situs Gelap oleh Peretas

ILUSTRASI aplikasi Zoom.*
ILUSTRASI aplikasi Zoom.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah upaya memutus penularan COVID-19, masyarakat diminta hanya berdiam dirumah dan melakukan berbagai aktivitas termasuk bekerja dan belajar dari rumah.

Hal ini memicu, penggunaan aplikasi seperti Zoom menjadi pilihan yang tak terelakkan untuk digunakan para karyawan atau pelajar guna menggelar meeting perusahaan atau kuliah online.

Baca Juga: Dipepet Lalu Dijambret, Muthia Terjatuh dari Motor dan Tertabrak Mobil hingga Tewas

Akan tetapi terkait keamanan penggunaan Zoom saat ini memang masih menjadi pertanyaan, Zoom bahkan sempat mengakui belum siap atas membludaknya penggunaan aplikasi mereka.

Menghadapi hal itu, Zoom baru-baru ini menyebut telah meningkatkan lapisan perlindungan dan keamanan pengguna.

Baca Juga: Viral Suami Siram Air Keras Istrinya di Duren Tiga Pancoran, Korban Cinta Pertama Pelaku

Kebocoran data Zoom sebelumnya pernah dilaporkan, kali ini seorang peretas berbahasa Rusia dikabarkan telah menjual lebih dari setengah juta (lebih dari 500.000) akun Zoom kepada pakar keamanan siber di dark web (situs gelap), menurut The Times, seperti dikutip laman Gizchina.

Data yang diunggah oleh para peretas tersebut antara lain berupa alamat email, login dan kata sandi, tautan obrolan dan juga pin untuk menggelar konferensi video.

Baca Juga: Jika Syarat Ini Terpenuhi, Pandemi COVID-19 di Indonesia Berakhir pada Juni atau Juli

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat