PIKIRAN RAKYAT - Penyedia layanan video konferensi Zoom berencana untuk memperkuat enkripsi panggilan video yang dilakukan oleh klien dan lembaga pembayaran seperti sekolah.
Pejabat Zoom mengatakan pada Jumat, 29 Mei 2020, fitur enkripsi end-to-end yang kuat ini tidak tersedia untuk pelanggan gratis.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, konsultan keamanan Zoom Alex Stamos mengkonfirmasi bisnisnya mengalami peningkatan selama pandemi virus corona dan membahas langkah untuk memperkuat enkripsi dalam panggilan video.
Baca Juga: Kawasan Industri di Cimahi Jangan Sampai Jadikan New Normal Alibi Kurangi Karyawan
Dalam sebuah wawancara, Stamos mengatakan rencana itu dapat berubah dan belum jelas pelanggan seperti apa yang memenuhi syarat untuk akun yang memungkinkan panggilan video lebih aman.
Dia menambahkan bahwa kombinasi dari faktor teknologi, keselamatan dan bisnis masuk ke dalam rencana, yang mendapat reaksi beragam dari pendukung privasi.
Zoom telah menarik jutaan pelanggan gratis dan berbayar di tengah pandemi COVID-19, sebagian karena pengguna dapat bergabung dalam pertemuan yang tercatat terdapat 300 juta kali panggilan sehari.
Baca Juga: Pemuda Banyuwangi yang Dicurigai akan Mencuri Perahu Nelayan Ternyata Pernah Alami Gegar Otak
Namun, meningkatnya panggilan ini menjadi celah kesempatan bagi pembuat onar yang memasuki sebuah pertemuan Zoom dan berpura-pura menjadi undangan.