kievskiy.org

Layaknya Manusia, Kecerdasan Buatan atau AI Ternyata Juga Butuh Tidur

Ilustrasi kecerdasan buatan.
Ilustrasi kecerdasan buatan. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memang dirancang agar berfungsi seperti manusia, akan tetapi perlu juga membutuhkan periode istirahat sama seperti otak manusia.

Para peneliti di Los Alamos National Laboratory di Amerika Serikat menemukan bahwa jaringan saraf pada otak manusia mengalami manfaat yang setara dengan istirahat pada kecerdasan buatan.

"Kami terpesona prospek pelatihan prosesor neuromorfik dengan cara analog (AI) dengan bagaimana manusia dan sistem biologis lainnya belajar dari lingkungan mereka selama perkembangan masa kanak-kanak," kata Yijing Watkins, seorang ilmuwan komputer di Los Alamos, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Independent.

Baca Juga: Tertimpa Dinding Akibat Longsor, Warga Majalengka Dilarikan ke Tasikmalaya

Penemuan ini dibuat oleh tim peneliti sambil bekerja pada bentuk kecerdasan buatan yang dirancang untuk meniru bagaimana manusia belajar melihat.

AI menjadi tidak stabil selama periode belajar yang panjang tanpa pengawasan karena mencoba untuk mengklasifikasikan objek menggunakan definisi kamus tanpa memiliki contoh sebelumnya untuk membandingkannya.

Ketika terkena keadaan yang mirip dengan yang dialami otak manusia saat tidur, stabilitas jaringan saraf pada AI dipulihkan.

Baca Juga: Rilis Teaser Perdana di Twitter, Blackpink Umumkan akan Comeback 26 Juni 2020 Mendatang

"Masalah bagaimana menjaga sistem pembelajaran agar tidak stabil, sesungguhnya hanya muncul ketika mencoba untuk menggunakan prosesor neuromorfik yang realistis secara biologis," kata Garrett Kenyon, rekan penulis penelitian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat