kievskiy.org

Elon Musk Diserbu Kelompok HAM, Twitter Dikhawatirkan Bakal Jadi Sarang Ujaran Kebencian

Cuitan lama Elon Musk menanyakan harga yang harus dibayarkan untuk membeli Twitter kembali mencuat.
Cuitan lama Elon Musk menanyakan harga yang harus dibayarkan untuk membeli Twitter kembali mencuat. /Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT - Pendiri dan CEO Tesla, Elon Musk baru saja mengakusisi kepemilikan Twitter.

Setelah sempat menuai penolakan, tawaran 44 miliar dolar AS atau setara Rp634 triliun yang diajukan Elon Musk akhirnya disetujui para petinggi Twitter.

Oleh karena itu, Elon Musk saat ini menjadi pemegang saham terbesar di plaftform microblogging tersebut.

Baca Juga: Orang Tajir Asli, Elon Musk Cuma Pakai Kaos Oblong Ketemu Luhut Pandjaitan

Kendati demikian, aksi Elon Musk ini justru menuai kecaman dari kelompok hak asasi manusia. Mereka beramai-ramai menyuarakan keprihatinan atas ujaran kebencian di Twitter.

Elon Musk sempat berjanji akan melonggarkan kebebasan bicara secara penuh untuk para pengguna.

Sebelum mengakusisi Twitter, Elon Musk kerap mengkritik kebijakan platform itu dalam memoderisasi konten.

Baca Juga: Setelah Beli Twitter, Elon Musk Inginkan Kebebasan Bicara dan Janji Siapkan Versi Bebas Iklan

"Twitter perlu menjadi platform pertama untuk 'kebebasan berbicara', yang digambarkan kebebasan berbicara itu sebagai "fungsi dasar dari demokrasi," kata Musk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat