PIKIRAN RAKYAT – Beberapa waktu ini media sosial sedang diramaikan oleh kehadiran segerombolan remaja asal Citayam dan Bojong Gede di kawasan Sudirman, Jakarta.
Para remaja berjuluk ABG Citayam dan Bojong Gede yang meramaikan kawasan tersebut berpakaian street style sangat unik dan nyentrik yang menggambarkan kepribadian mereka.
Seorang pemerhati fashion, Dewi Utari, berpendapat bahwa ia tidak mempermasalahkan kehadiran ABG Citayam dan Bojong Gede tersebut di pusat kota karena semua orang memiliki selera yang berbeda.
“Baik dan buruknya relatif, tergantung selera busana yang melihatnya,” ucap Dewi Utari dikutip oleh Pikirian-Rakyat.com dari laman Antara.
Sempat viral dengan julukan Citayam Fashion Week, Dewi menepis bahwa nama Fashion Week merupakan untuk ajak busana resmi yang diadakan setiap beberapa minggu yang diisi oleh brand busana tertentu.
Kendati demikian, berkat perkumpulan ABG Citayam di kawasan Sudirman ini membuat penjualan produk lokal meningkat akibat kebanyakan dari mereka menggunakan produk lokal.
Walaupun mendapatkan hal positif untuk perdagangan produk lokal, namun ternyata berkumpulnya ABG Citayam ini membuat masyarakat yang melintas di kawasan tersebut merasa risih karena dapat mengganggu jalanan.
“Ganggunya pada ngumpul dan ramai banget, jadi orang pada kehambat jalannya,” ucap salah satu pegawai perusahaan swasta, Elsa.