PIKIRAN RAKYAT - Badan antariksa NASA tahun 2019 lalu mengatakan suatu saat akan menjelajahi salah satu bulan Jupiter yaitu Europa. Peneliti meyakini Europa memiliki lautan air, bisa dihuni, dan mendukung kehidupan.
Dalam konferensi Goldschmidt 2020 pada awal Juni 2020 lalu, ilmuwan NASA mengatakan mereka mengembangkan model yang menunjukkan Europa dapat mendukung kehidupan.
"Kami dapat memodelkan komposisi dan sifat fisik inti, lapisan silikat, dan lautan," kata peneliti JPL NASA Mohit Melwani Daswani, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari New York Post.
“Kami menemukan bahwa berbagai mineral air dan volatile pada kedalaman dan suhu yang berbeda. Kami menambahkan volatile ini diperkirakan telah hilang dan menemukan bahwa volatil ini konsisten dengan massa yang diperkirakan di lautan saat ini, yang berarti bahwa mereka mungkin ada di lautan,” tambahnya.
Baca Juga: Buka-bukaan pada Nikita Mirzani, Ayu Ting Ting Ungkap Bagian Tubuh yang Ingin Dioperasi Plastik
Lautan di Europa diperkirakan berada di lapisan bawah padat kerak beku yang diyakini setebal 19 mil atau 4,8 kilometer.
Selain itu, suhu permukaan di Europa juga sangat dingin sekitar minus 260 Fahrenheit atau minus 162 derajat celcius di wilayah khatulistiwa dan minus 223 di wilayah kutub.
Sementara, lautan yang luas diyakini memiliki suhu tergolong hangat, peneliti mengetahuinya kemungkinan terbentuk karena mineral yang dipecah oleh gaya pasang surut atau kerusakan radioaktif.
Baca Juga: Lebih Mudah di Mana dan Kapan Saja, Kini Daftar Haji Bisa Dilakukan Via Layanan Online atau Mobile