kievskiy.org

Mengenal 3 Hipotesis Awal Mula Pembentukan Tata Surya Menurut para Ahli

Ilustrasi tata surya.
Ilustrasi tata surya. /Pixabay.com/Wikilmages

PIKIRAN RAKYAT – Tata surya adalah sekumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit seperti meteor, asteroid, komet, dan sebagainya.

Alam semesta atau tata surya terdiri atas bintang dari planet bumi yaitu matahari serta segala sesuatu yang terkait padanya oleh gravitasi seperti planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Siapa sangka jika tata surya ini hanya salah satu dari 100 miliar galaksi di alam semesta.

Lembaga federal Amerika Serikat atau yang dikenal dengan NASA (National Aeronautics and Space Administration) mengatakan matahari yang baru lahir dari mencakup lebih dari 99% massa tata surya. Ketika tekanan di dalam bintang tumbuh begitu kuat sehingga fusi terjadi, mengubah hidrogen menjadi helium, bintang mulai meledakkan angin yang membantu membersihkan puing-puing dan menghentikannya agar tidak jatuh ke dalam.

Baca Juga: Simak Biografi Gus Mus hingga Perjalanan Dakwahnya

Asal-usul Tata Surya Menurut para Ahli

  1. Hipotesis Nebula

Pada tahun 1688-1772 hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg, dan di tahun 1734 disempurnakan oleh Immanuel Kant. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace.

Hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis Nebula Kant Laplace, mengungkapkan bahwa pada tahap awal, tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen.

Kabut tersebut menyusut dan berputar dengan arah tertentu akibat gaya gravitasi yang dimilikinya. Suhu kabut itu memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.

Kemudian gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Hal itu merupakan akibat dari adanya gaya gravitasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat