kievskiy.org

Riset Ungkap Masalah Mobil Listrik bagi Lingkungan, Salah Satunya Komponen Baterai

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik.
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. /Reuters/Toby Melville

PIKIRAN RAKYAT - Mana yang lebih baik untuk Bumi? Mobil dengan tenaga listrik atau mobil dengan tenaga bensin?

Jawaban dari pertanyaan ini mungkin tampak jelas, tentu saja mobil listrik lebih baik untuk lingkungan.

Alasannya, mobil listrik tidak mempunyai knalpot sehingga tidak menghasilkan sisa buang berupa gas ketika digunakan. Tetapi, kendaraan listrik (electric vehicles) tidaklah sebagus itu. Kendaraan listrik dibuat dengan masalah tersendiri.

Umumnya baterai yang digunakan mengandung beberapa komponen seperti litium yang membutuhkan energi cukup banyak dalam pembuatannya. Tetapi, pembuatan baterai hanya sebagian dari sebuah masa pakai sebuah mobil listrik.

Baca Juga: Kriteria Kendaraan Listrik yang Dapat Subsidi Rp80 Juta dari Negara

Sebuah studi pada tahun 2014 yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences memaparkan bahwa seluruh siklus hidup dari emisi kendaraan listrik, dari mulai mengelas besi yang diperlukan baterai hingga suplai listrik yang cukup untuk mesin las.

Lalu, peneliti membandingkan proses tersebut dengan emisi rata-rata yang dihasilkan kendaraan bertenaga bensin.

Para peneliti menemukan bahwa ketika kendaraan listrik diisi dayanya dengan listrik bertenaga batu bara, proses tersebut sebenarnya memiliki dampak yang lebih buruk dibandingkan dengan emisi gas dari kendaraan konvensional.

Namun, di beberapa negara di dunia, jaringan listrik nasional yang digunakan kendaraan listrik sekarang lebih ramah lingkungan dan bisa ‘mengalahkan’ kendaraan bensin dalam hal polusi dan emisi gas rumah kaca selama masa pemakaiannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat