PIKIRAN RAKYAT – Perkembangan teknologi yang semakin pesat nyatanya mengubah sistem pekerjaan dalam beberapa dekade terakhir.
Hampir di sebagian besar perusahaan memilih untuk menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk melakukan aktivitas pekerjaan.
Selain biayanya yang jauh lebih terjangkau, pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan AI dianggap lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan jasa manusia.
Diketahui bahwa berkembangnya teknologi seperti komputer, robot dan otomatisasi telah mengubah sifat dan peran hampir di setiap pekerjaan.
Baca Juga: Jadi Tren Awal Tahun 2023, Siswa di Cimahi Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah
Otomatisasi dan kecerdasan buatan mendorong revolusi baru, mengubah pekerjaan di setiap industri dari Teknologi Informasi (TI) ke manufaktur.
Menurut beberapa penelitian, sekitar seperempat dari pekerjaan di seluruh dunia berisiko diotomatisasi.
Akibatnya banyak para pekerja yang mulai khawatir dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Menurut Kepala Athena Executive Search and Consulting, Arjun Jolly, peningkatan adopsi dan evolusi otomatisasi dan kecerdasan buatan membawa skeptisisme terhadap sejumlah besar peran dan perpindahan keterampilan.