kievskiy.org

Fenomena ChatGPT: Memudahkan Pengguna, Berpotensi Turunkan Minat Baca dan Daya Pikir Siswa

Ilustrasi kecerdasan buatan ChatGPT.
Ilustrasi kecerdasan buatan ChatGPT. /Freepik/rawpixel.com

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, platform kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bernama ChatGPT menjadi banyak diperbincangkan. Platform ini digadang berkemampuan menjawab pertanyaan dengan kualitas lebih baik dibandingkan mesin penelusuran lain. Bak dua sisi mata uang, kemampuan yang sebenarnya “belum apa-apa” dari teknologi AI ini masih banyak menimbulkan pertanyaan dan mengundang kegelisahan.

GPT merupakan kependekan dari Generative Pre-trained Transformer. Ini merupakan chatbot yang bisa menjawab pertanyaan user dengan langkah yang sama seperti manusia, tetapi dalam bentuk teks otomatis. Sistem kerja ChatGPT menggunakan algoritma dan machine learning untuk membuat pengguna merasa seperti berkirim pesan dengan orang sungguhan.

Selain menjawab berbagai pertanyaan, ChatGPT juga mampu untuk membantu penggunanya dalam pembuatan konten website, membuat karya, membantu koding, hingga mengembangkan sebuah fiksi. Bot ini juga dapat membangun teks alami seperti percakapan dengan manusia sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan di berbagai bidang dengan jangkauan yang lebih luas.

Hasil penelusuran “PR”, Jumat 3 Februari 2203, ada berbagai alasan ChatGPT begitu mudah disukai pengguna. Selain memiliki akses terbuka, ChatGPT juga sangat mudah untuk digunakan (user friendly).

Baca Juga: ChatGPT Mulai Dilarang di Universitas di Prancis, Simak Deretan Negara yang Mengikuti Jalannya

Bahkan, bot ini bisa menjawab berbagai macam pertanyaan, membuat tahapan pekerjaan atau bahkan menyusun itinerary, membuat proposal, lelucon, menyusun naskah pidato, menyelesaikan persamaan matematika, atau bahkan membuat cerita pendek maupun ragam fiksi lainnya hingga musik. Tata bahasa dan diksi yang diberikan dalam jawaban terlihat baik, memiliki ejaan yang benar, alur kalimatnya runut, serta logika berpikirnya cukup mudah dimengerti. Hal ini berbeda dengan mesin penelusuran sejenis yang relatif lebih kaku dalam “menjawab” atau hanya menyertakan tautan yang berhubungan dengan isi yang dicari.    

ChatGPT yang tersedia saat ini sudah merupakan versi 3.5, yang artinya bisa terus dikembangkan menjadi versi terbaru yang lebih sempurna. Hanya saja, apabila pengguna menginginkan sumber referensi, ChatGPT belum dapat menunjukkan sumber dari jawaban yang diberikan. Beberapa jawaban yang diberikan mengenai tema tertentu juga terkadang hanya bisa diartikan secara literal sehingga menimbulkan kesalahan konsepsi.

Dikembangkan oleh perusahaan OpenAI, teknologi ini diciptakan oleh Ilya Sutskever, Greg Brockman, dan Waren O'Hara. Dalam pengembangannya, mereka juga melibatkan para pakar di bidang pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa alami. Chatbot ini diperkirakan memiliki 100 juta pengguna aktif bulanan di bulan Januari 2023 sejak diluncurkan dua bulan lalu pada November 2022 yang membuatnya menjadi aplikasi dengan angka pertumbuhan tercepat dalam sejarah yang tercatat dalam studi UBS.

Laporan yang mengutip data firma analitik Similarweb mengatakan rata-rata sekira 13 juta pengunjung telah menggunakan ChatGPT setiap hari di bulan Januari 2023, lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan Desember.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat