PIKIRAN RAKYAT – Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, mengatakan telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memulai studi klinis pertama terhadap manusia. Momen ini merupakan tonggak penting setelah perjuangan sengit Neuralink sebelumnya demi mendapat izin tersebut.
“Kami dengan senang menyampaikan bahwa FDA telah memberi persetujuan untuk meluncurkan studi klinis pertama terhadap manusia,” ujar Neuralink dalam cuitannya.
Sejak 2019, setidaknya sudah empat kali Elon Musk memperkirakan bahwa perusahaan perangkat medisnya bisa memulai uji coba implan otak pada manusia. Prosedur ini diharap dapat mengobati gangguan kesehatan parah seperti kelumpuhan dan kebutaan.
Baca Juga: Dokumen FBI Ungkap Rencana Pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth II pada Tahun 1983
Neuralink didirikan pada 2016, tetapi baru menerima izin operasional dari FDA pada awal 2022. Meski begitu, rencana untuk mengaplikasikan eksperimen implan chip ke otak manusia tetap ditolak FDA.
FDA mengungkap beberapa kekhawatiran yang perlu diatasi sebelum uji coba dilakukan. Masalah utama melibatkan baterai lithium yang terdapat dalam perangkat, kemungkinan kabel implan berpindah di dalam otak, sampai tantangan untuk mengekstraksi perangkat dengan aman tanpa merusak jaringan otak.
Sebelumnya, ada desakan parlemen AS kepada regulator untuk menyelidiki kegagalan tim pengawas pengujian hewan di Neuralink. Atas permintaan jaksa federal, inspektur jenderal Kementerian Pertanian AS (USDA) mendalami potensi pelanggaran UU Kesejahteraan Hewan yang mengatur bagaimana peneliti memperlakukan dan menguji jenis hewan tertentu.
USDA menduga Neuralink mengangkut patogen berbahaya pada chip yang diangkat dari otak hewan percobaan.