kievskiy.org

235 Juta Profil Pengguna Instagram, TikTok, dan YouTube Terkena Kebocoran Data Besar-besaran

Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker. /Pixabay/geralt Pixabay/geralt

PIKIRAN RAKYAT - Tim peneliti keamanan di Comparitech, Inggris mengungkapkan sebuah perusahaan terdaftar di Hong Kong yang menjual data di media sosial influencer, mengekspos sebanyak 235 juta profil pengguna yang diambil dari Instagram, TikTok, dan YouTube di web tanpa kata sandi atau otentikasi lain yang diperlukan untuk mengaksesnya.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari SCMP, peneliti keamanan Comparitech, Bob Diachenko menemukan tiga salinan identik dari database yang mencakup nama, informasi kontak, foto dan statistik tentang pengikut pada 1 Agustus 2020.

Data tersebut berasal dari sebuah perusahaan bernama Social Data, yang membantu bisnis menemukan influencers dan mendapatkan wawasan mendalam tentang data demografis serta psikografis.

Baca Juga: 10 Trik Foto agar Terlihat Fotogenik, Hanya dengan Miringkan Kaki Bisa Tampak Kurus di Kamera

Sebagian besar profil diambil dari Instagram, dengan kumpulan data terbesar termasuk dua dengan data dari masing-masing lebih dari 95 juta profil pengguna.

Sementara ada setidaknya 42 juta catatan profil pengguna dari TikTok dan hampir 4 juta dari YouTube yang juga dimasukkan dalam database.

Kebocoran data ini terjadi di saat raksasa media sosial Barat dan Tiongkok berada di bawah pengawasan ketat dari pemerintah atas kebijakan perlindungan data mereka.

Baca Juga: Penanganan Covid-19 Indonesia Disoroti Media Asing, Disebut Lamban Atasi Wabah

Tahun lalu, Facebook setuju membayar denda atas Skandal Cambridge Analytica, yang melibatkan jutaan data pribadi pengguna karena diambil tanpa persetujuan dan digunakan untuk kampanye politik termasuk terkait dengan Pemilihan Presiden AS 2016 dan referendum Inggris pada tahun yang sama saat meninggalkan Uni Eropa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat