PIKIRAN RAKYAT - Polemik terkait aplikasi video pendek TikTok yang mengalami ancaman pelarangan di Amerika Serikat kini semakin tercerahkan.
Oracle berencana mengambil kepemilikan saham di TikTok dengan beberapa kesepakatan baru.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Verge, pengaturan baru tidak akan memisahkan TikTok secara regional, tetapi akan membuat entitas perusahaan terpisah pada aplikasi, di mana Oracle akan mengambil saham minoritas.
Baca Juga: Kebanggan Kepala SDN 1 Limbung Paseser yang Terpencil Usai Dibuatkan Pojok Baca dan Lab Komputer
Oracle juga akan memastikan bahwa data dari pengguna Amerika disimpan dan diproses di Amerika Serikat, sesuai rekomendasi dari Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS).
TikTok sudah berkantor pusat di California, AS dengan kebebasan nominal dari operasi perusahaan induk ByteDance di Tiongkok.
Perubahan utama yang dibuat oleh kesepakatan tersebut adalah saham minoritas Oracle di TikTok, yang ukurannya masih belum jelas.
Baca Juga: Hyundai Tucson Terbaru Resmi Rilis, Bawa Desain Lampu Spesial
Tetapi sementara saham Oracle menjadikan TikTok sebagai perusahaan yang lebih berbeda secara hukum, masih ada kemungkinan bahwa perusahaan yang dihasilkan akan bergantung pada agloritma dan aplikasi yang dikembangkan dan disebarkan dari Tiongkok.