PIKIRAN RAKYAT - NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, memiliki rencana ambisius untuk membangun pos terdepan permanen di Bulan pada akhir dekade ini, sebagai langkah awal menuju eksplorasi manusia ke Mars.
Namun, perjalanan manusia ke luar angkasa tidak hanya melibatkan teknologi canggih dan kendaraan antariksa, tetapi juga membutuhkan ekosistem yang mendukung keberlanjutan kehidupan manusia. Salah satu komponen kunci dari ekosistem ini adalah hewan.
Dalam mempersiapkan pemukiman manusia di Bulan dan Mars, pertanyaan muncul: hewan apa yang pertama kali akan hidup di luar angkasa? Sebagai pendahuluan, ada beberapa tantangan teknis yang perlu diatasi, terutama terkait dengan perubahan gravitasi yang dapat mempengaruhi perkembangan otot dan tulang hewan.
Menurut David Catling, seorang ahli astrobiologi di Universitas Washington di Seattle, hewan kecil dan kehidupan akuatik mungkin menjadi pilihan terbaik.
"Mengingat tantangan luar angkasa, saya pikir hewan yang lebih sederhana seperti serangga atau krustasea kemungkinan besar akan lebih kuat menghadapi medan," katanya.
Perubahan gravitasi di Bulan dan Mars, yang jauh berbeda dengan Bumi, dapat memengaruhi kemampuan hewan untuk berdiri atau berjalan dengan baik. Oleh karena itu, hewan yang didukung oleh daya apung, seperti ikan, mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Christopher McKay, ilmuwan planet di Ames Research Center NASA, mengatakan bahwa ikan dapat menjadi hewan ternak yang efisien di luar angkasa karena kemampuan mereka dalam mencari makanan dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit dibandingkan dengan hewan darat.
Sejak tahun 2019, program Lunar Hatch telah melakukan penelitian tentang kemungkinan mengirim telur ikan ke luar angkasa untuk penetasan terprogram, menunjukkan langkah konkret dalam mempersiapkan ekosistem untuk pemukiman manusia di planet lain.
Dengan berbagai pertimbangan ini, pemilihan hewan pertama yang akan hidup di Bulan dan Mars menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan kelangsungan hidup manusia di luar angkasa.***