kievskiy.org

Tak Hanya Malam Ini, Hujan Meteor Taurid Selatan Terjadi hingga 20 November 2020 Mendatang

ILUSTRASI hujan meteor.*
ILUSTRASI hujan meteor.* //pexels /pexels

PIKIRAN RAKYAT - Pada Sabtu, 10 Oktober 2020 terjadi sebuah fenomena antariksa yang biasanya ditunggu oleh sejumlah pihak.

Fenomena tersebut yakni hujan Meteor Taurid yang melesat dengan kecepatan 28 kilometer per detik dan dapat diamati setelah matahari terbenam.

Hujan meteor pun dapat dinikmat di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: BEM SI soal UU Ciptaker: Sayangkan Sikap Jokowi, Sanggah Kerusakan Fasilitas, hingga Kecam Aparat

Namun jika ingin melihatnya secara lebih jelas maka kondisi langit harus benar-benar gelap atau tanpa polusi cahaya.

"Niscaya pengamatan akan gagal, apalagi untuk hujan meteor Taurid Selatan yang intensitasnya bisa dibilang sedikit seperti ini," tulisnya.

Jumlah dari hujan meteor yang berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke itu biasanya tidak lebih dari 5 meteor per jam.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Berikut Tips Gunakan Disinfektan untuk Membunuh Virus dengan Benar

"Menariknya, hujan meteor Taurid ini seperti bola api," ujar Avivah Yamani, penggiat astronomi dikutip dari RRI, Sabtu 10 Oktober 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat