PIKIRAN RAKYAT - Indonesia sedang mengalami kasus serangan server tingkat tinggi, dengan targetnya adalah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Adapun sumbernya adalah file Brain Cipher Ransomware yang merupakan pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0.
PDNS dengan serangan tingkat tinggi itu, memunculkan keterhambatan nyata pada berbagai layanan publik sejak Kamis, 20 Juni 2024 lalu.
Direktur Network dan IT Solutions Telkom, Herlan Wijarnako bahkan mengakui adanya permintaan tebusan sebesar 8 juta dollar AS (sekitar Rp131,2 miliar) dari kelompok penjahat siber di balik ransomware Brain Cipher itu, jika kuncian data PDNS ingin dikembalikan.
Berbicara soal ransomware Brain Cipher yang menjadi bagian dari Lockbit 3.0, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu tentang berbagai varian ransomware paling terkenal dan berbahaya di dunia yang dibahas dalam artikel ini.
Di dalam daftar itu, Lockbit Ransomware juga terlihat menempati salah satu posisi dalam kategori berbahaya.
Adapun sejumlah varian ransomware yang paling terkenal dan berbahaya di dunia dengan berbagai cara operasi ke targetnya, sebagaimana uraian berikut.
Avaddon Ransomware
Avaddon ransomware merupakan varian yang biasa beroperasi melalui phishing. Mereka akan mengenkripsi file dan bertindak sebagai leakware lewat pencurian data tersebut.
Meski begitu, geng di balik Avaddon ransomware telah mengumumkan pensiun pada Juni 2021 lalu. Mereka pun telah merilis semua kunci dekripsi ke publik agar para korban yang belum membayar uang tebusan dapat memulihkan file mereka.
Blackcat Ransomware
Blackcat ransomware atau dikenal juga sebagai ALPHV. Mereka biasanya menyerang perusahaan besar yang menjalankan perangkat lunak firewall atau VPN yang sudah ketinggalan zaman.
Blackcat ransomware mencapai puncak kejayaan setelah menjadi dalang serangan terhadap pipa gas Eropa pada Juli 2022.