/photo/2020/12/04/370870627.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kembalinya Kota Bandung ke zona merah Covid-19, tidak membuat kegiatan di Masjid Raya Bandung dihentikan.
Hanya protokol kesehatan ketat masih terus dijalankan sebelum hingga sesudah jemaah memasuki masjid.
"Sebelum masuk kami akan cek suhu terlebih dahulu para jemaah ini sebelum masuk. Jika suhu di atas 37.5 tidak dipersilahkan masuk, setelah itu diperkenankan juga untuk mencuci tangan sebelum masuk area masjid," kata Pengurus DKM Masjid Raya Bandung, Endang Ma'soem saat diwawancarai di Sekretariat Masjid Raya Bandung, pada Jumat 4 Desember 2020.
Baca Juga: Singgung Soal Mertuanya, Meggy Wulandari: Aku Juga Rindu Mama dan Anak-anak di Jakarta
Menurut Endang setelah jemaah berwudu pun diperkenankan untuk mencuci tangan lagi. Tempat cuci tangannya disediakan baik dari pintu Timur maupun pintu Selatan masjid, sehingga jemaah benar-benar menggunakan protokol kesehatan dengan baik.
"Di masjid kami pun menyiapkan petugas yang memantau protokol kesehatan ini. Jadi petugasnya tidak dari luar, karena masjid merupakan tanggung jawab dari pengurus masjid langsung. Petugas tersebut nantinya memiliki peran masing-masing," ucapnya.
Petugas ini lanjut Endang ada yang bertugas mengecek suhu, memantau shaf hingga memberikan masker pada jemaah. "Jadi mereka yang tidak menggunakan masker akan diberikan masker secara gratis. Ada petugas khusus juga yang membagikan masker gratis ini," katanya.
Baca Juga: Majukan Vokasi, Polman Bandung Dampingi 3 Politeknik dan 3 SMK di Jawa Barat
Sementara untuk di dalam masjid disediakan pula penanda jarak seperti masjid pada umumnya di masa pandemi. Nantinya jemaah diminta untuk tidak mengambil tempat yang bertanda silang sehingga jarak benar-benar terjaga.
Endang juga menuturkan selama pandemi Covid-19 ini Masjid Raya Bandung belum pernah penuh. Bahkan dengan target sepertiga jemaah saja, hal itu belum pernah terjadi. "Mungkin sebagian masyarakat masih was-was untuk mengunjungi Masjid Raya Bandung," katanya.